Langsung ke konten utama

Sejak Punya Anak Jam Tidur Berkurang

Bunda-bunda pasti setelah punya anak merasakan kurangnya jam tidur ya. Mungkin dulu waktu masih gadis atau masih saat hamil sangat mudah untuk menentukan waktu tidur kita, ya pokok ngantuk, kita bisa tidur.

Tapi, sekarang sejak punya anak, kita harus merelakan waktu tidur kita untuk menjaga anak ya. Kadang siang hari juga tidak sempat tidur karena jaga anak, pas anak tidur kita mengerjakan pekerjaan rumah lain. Kadang malam hari juga sering terbangun, mungkin karena anak nangis, anak ganti popok, anak minta susu, dsb. Hal ini yang terkadang membuat saya insomnia. Niat hati udah mau tidur, bangun mendekati subuh, eh si bayi bangun-bangun di malam harinya. Alhasil udah ga ngantuk lagi dan susah tidur padahal baru tidur sekitar 3-4 jam. Kayaknya relate ya sama bunda-bunda sekalian.

Kalau saya amati pola tidur saya juga banyak berubah, menyesuaikan bayi. Kadang kita udah ngantuk berat, tapi si bayi masih ngajak main. Yaa, mau ga mau kita belum bisa tidur. Kayaknya kalau saya hitung-hitung, waktu tidurku sekarang hanya sekitar 5-6 jam, ya itu tadi, karena kadang suka kebangun dan susah tidur lagi.

Padahal, menurut artikel jurnal di samping, seharusnya kita tidur minimal 7,5 jam -10,5 jam perhari. Huhu tapi apakah mungkin bisa kita lakukan jika kita menjaga anak sendiri?

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Sepertinya kita harus berusaha mengubah pola hidup kita, termasuk pola tidur, pola pikir, pola makan, pola ibadah, dan olahraga, supaya tidur kita juga semakin berkualitas dan tubuh kita sehat.

Beberapa tips ini mungkin kita bisa mencobanya ya bun, supaya kita juga lebih sehat dan tidur kita bisa lebih teratur sesuai standar seharusnya.
1. Memahami tren tidur anak, mungkin bisa diprediksikan, anak tidur siang jam berapa, tidur malam jam berapa. Sepertinya anak juga punya tren tidurnya.
2. Siang hari, saat anak tidur, upayakan ikut tidur walau sebentar. Kalau anak tidur 1,5 jam, mungkin kita bisa tidur 45 menit, sisanya buat mengerjakan pekerjaan rumah.
3. Bagi waktu dengan baik untuk mengerjakan tugas yang lain, sehingga di malam hari ketika anak tidur kita juga bisa segera tidur. Jangan kelamaan scroll hape ya bun. Kadang ini yang bikin kita makin ga ngantuk (pengalaman huhu).
4. Pastikan anak makan malam dan kenyang supaya ga gampang kebangun minta susu
5. Ganti popok anak sebelum tidur supaya anak nyaman
6. Buat kondisi kamar nyaman. Nah kalau anak saya sering kebangun karena gerah huhu. Jadinya kipas/AC harus nyala. Kalau ga gitu jendela kamar dibuka.

Nah dengan cara itu semoga kita semakin bisa menyesuaikan waktu tidur kita dengan anak, sehingga kita bisa mencapai durasi minimum tidur dalam sehari.
Semoga Allah karuniakan kesehatan untuk kita semua ya bun untuk bisa menjaga anak kita dengan baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

1.     Bagaimana cara untuk mulai menulis ? Apabila ditanya cara untuk memulai menulis, tentunya ini bukanlah hal yang terlalu teoritis. Setiap penulis punya cara tersendiri untuk memulai menulis dan mungkin cara mereka juga berbeda-beda. Ada yang memulai dengan menuliskan idenya di kertas dan membuat kerangkanya, ada yang langsung mengetik di komputer, ada yang mencari target lomba menulis terlebih dahulu, ada pula yang mempunyai banyak ide, namun susah menuliskannya sebelum berdiskusi. Nah, saya juga punya tips sendiri untuk memulai menulis. Inilah cara yang kerap kali saya terapkan ketika memulai menulis. a. Menuliskan target Menurut pengalaman saya, inilah cara yang paling ampuh untuk memulai menulis, terutama untuk penulis pemula. Dengan menuliskan target, maka secara tidak langsung akan memaksa dan membiasakan diri kita untuk menulis. Saya biasanya menulis target menulis terdekat di buku khusus untuk beberapa bulan ke depan. Apa yang saya tulis ialah da...

Profil Singkat Eka Imbia Agus Diartika untuk FIM 21

Kolaborasi tentunya menjadi hal mutlak agar kita dapat berkembang. Menjadi bagian dari Forum Indonesia Muda (FIM) ialah mimpi saya sejak 2 tahun yang lalu, 2017. Pada tahun tersebut, saya sudah mendaftarkan diri pada FIM 19, namun sayangnya, saat itu masih terhalang jarak karena saya masih berada di Malaysia dalam program PPL Internasional. Tahun ini, saya kembali membulatkan tekad untuk bisa menjadi bagian dari keluarga FIM. Untuk menjadi bagian dari FIM, tentunya dibutuhkan persiapan yang sangat matang. Di balik kegagalan saya untuk menjadi bagian dari FIM tahun 2017, saya percaya bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk terus menggali potensi yang saya miliki dan terus memperbaiki diri, sehingga untuk FIM 21 ini saya memilih jalur Young Expert. Terlahir di sebuah kabupaten kecil di Jawa Timur, yaitu Trenggalek, menjadikan saya terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Sejak kecil, kedua orangtua saya selalu menanamkan arti perjuangan. Ayah selalu membiasakan saya untuk bekerja ke...

KERJAKAN SESUATU YANG BERMANFAAT

Bismillah. Sahabat, marilah sejenak mengingat-ingat segala hal yang telah kita lakukan hari ini. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kita semua tahu, waktu yang telah berlalu tak akan mungkin bisa kembali. Tak mungkin bisa berulang. Dan apapun yang telah kita lakukan, semua pasti diawasi oleh-Nya. Tiada lekang oleh penilaian-Nya, dan semuanya pasti akan dimintai pertanggungjawaban kelak. Lalu, hal apakah yang telah kita perbuat hari ini? Apakah hal yang penuh kebermanfaatan ataukah sebaliknya? Apakah di sela waktu tersebut selalu terselip nama-Nya dalam dzikir kita? Apakah telah terbaca merdu kalam-Nya pada setiap waktu yang dianugerahkan-Nya? Apakah kita telah meninggalkan hal yang tak bermanfaat untuk setiap detiknya? Marilah kita bersama bermuhasabah. Atas setiap detik waktu yang diberi. Atas setiap degup jantung yang berdetak. Atas setiap nafas yang berhembus. Karena semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya. Marilah kita manfaatkan segala kesempatan yang ad...