Halo mom. Rasanya banyak sekali nih ceritaku tentang peran baruku sebagai ibu hehe. Malah peran baru sebagai istri belum pernah kutulis ya di blog ini. Semoga nanti sempat nulis deh.
Yap, aku nulis ini sekaligus healing ya mom. Pas anak lagi tidur aku nyempetin nulis biar ada cerita yang bisa dikenang tentang lika liku membesarkan buah hatiku 🥰
Kali ini aku mau cerita tentang drama mengASI-hi ya mom. Mungkin bagi mom sekalian ini hal yang mudah, tapi bagiku ini perlu kesabaran ekstra di awal² menyusui hehe 😆 Dan saya yakin setiap ibu pasti punya cerita perjuangannya masing².
Awal cerita, Arya tidak bisa direct breast feeding (DBF) alias nenen langsung. Jadi di awal² kelahiran Arya dulu, Arya sering pakai dot sebagai media memberikan susu. Usai lahiran, ASI ku belum keluar, jadi waktu di rumah sakit Arya diberikan susu formula dulu. Ya, meskipun katanya bayi bisa bertahan sampai sekitar 3 hari sambil nunggu ASI, tapi banyak juga pengalaman yang bayinya kuning dan harus disinar karena dehidrasi kalau tidak segera mendapatkan cairan dari ASI ataupun sufor. Jadi saat itu aku memutuskan untuk memberikan sufor, meskipun sebenarnya pengen banget Arya full ASI eksklusif. Tapi, yaa, gapapa demi kebaikan semuanya.
Pemberian dot itulah yang ternyata efeknya kurang baik. Setelah ASI ku keluar, ternyata Arya bingung puting. Arya belum mau nen langsung. Sedih rasanya, setiap mau nen dia selalu nangis kejer. Aku pun sempat khawatir gimana nanti kalau Arya selamanya gabisa nen langsung. Banyak kepikiran gimana nanti kalau ASI ku jadi ga lancar kalau ga dihisap langsung, gimana nanti kalau selamanya pumping kan bakalan lebih ribet kalau aku sudah masuk kerja. Harus cuci botol dan alat pompa, sterilisasi, bangun malam untuk pumping, dsb. Di awal² itu rasanya sangat kaget dengan peranku sebagai ibu karena jarang bisa tidur akibat harus mempersiapkan susu dan banyak kepikiran hal lain 😆 Overthinking.
Aku pun sampai follow akun² tentang mom eping, DM orang yang gak kenal yang berhasil jadi mom eping, sharing dengan teman, buka video2 YouTube pengalaman orang2 yang anaknya bingung puting dan akhirnya berhasil bisa dbf, bahkan sampai ikut konsultasi laktasi di Gayatri Kediri (online). Aku berusaha untuk mendapatkan solusi, sekaligus kadang pesimis apakah Arya nantinya bisa dbf?
Dari hasil konsultasi, dokternya bilang kalau pengen ga bingung puting ya harus benar2 lepas dari dot. Aku pun coba kasih lewat sendok tapi hasilnya dilepeh2, trus coba aku sodorin nen, pasti nangis kejer. Tapi aku terus berusaha dan stimulasi ke Arya terus biar mau nen langsung.
Pernah waktu itu sedang mati lampu karena banjir di Trenggalek cukup besar, sementara stok susu dikit (aku jarang stok di kulkas, cuma pompa trus dikasihkan karena kebetulan masih cuti). Sempat drama Arya nangis2 kurang susu dan ga mau nen langsung, jadi aku perah manual pakai tangan (pompaku yang nyaman cuma pompa elektrik). Tapi di saat itu aku terus stimulasi biar Arya bisa nen langsung.
Alhamdulillah, di umur sekitar 40 hari Arya bisa lancar nen langsung setelah melalui proses cukup panjang. Jadi tips dari aku untuk melatih biar anak bisa dbf (berdasarkan pengalamanku ya) yaitu:
1. Pelan2 kurangi penggunaan dot. Kalau langsung sama sekali ga pakai dot, si bayi bakalan kaget dan malah nangis kejer
2. Kasih nen kalau pas dia tenang, agak ngantuk, jangan pas lagi nangis
3. Terus biasakan dbf, terus latih. Meskipun ujungnya nangis karena mungkin alirannya tidak sederas dot, tapi tetap biasakan ya
4. Yang gak kalah penting yaitu terus stimulasi. Aku tidak bosen terus bilang ke Arya, "Arya, habis ini bisa dbf ya nak. Biar Arya dan bunda lebih enak. Biar nanti Arya juga sehat, tumbuh optimal, dsb"
5. Minta bantuan ke suami dan orang terdekat untuk mendukung
Alhamdulillah, pelan2 bisa deh dbf.. Sampe sekarang Alhamdulillah. Sekarang pas aku tinggal kerja sesekali pakai dot, tapi lebih sering dbf.
Semoga sharing ini bermanfaat ya.
Dbf atau tidak, sebenarnya tidak masalah ya Bun.. semuanya bagus.. jangan berkecil hati ya.
Pun asi/sufor juga ga masalah. Semua ibu pasti memberikan yang terbaik untuk anaknya. Kita sama-sama belajar 🥰
Komentar
Posting Komentar