Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Microbial Fuel Cells (MFC) Berbasis Pelepah Batang Pisang sebagai Solusi untuk Memperbaiki Ketahanan Energi Listrik di Indonesia

ABSTRAK. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perubahan gaya hidup, tingkat kebutuhan energi di Indonesia hampir selalu meningkat pada setiap tahunnya. Data Energy Consumption pada Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia oleh Kementerian ESDM (2016) menunjukkan adanya peningkatan konsumsi energi pada setiap tahunnya. Pada tahun 2013 jumlah final konsumsi energi sebesar 1.096.716.521 BOE dan pada tahun 2014 meningkat cukup signifikan menjadi 1.114.002.960 BOE. Hal inilah yang mendorong penulis mengajukan gagasan mengenai energi alternatif. Solusi yang ditawarkan yaitu berupa Microbial Fuel Cells (MFC) berbasis pelepah batang pisang sebagai salah satu energi listrik terbarukan. Microbial fuel cell (MFC) mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui reaksi katalitik yang menggunakan mikroorganisme. MFC berbasis pelepah batang pisang dapat dirancang melalui beberapa tahapan. Tahapan ini yang dapat menentukan keberhasilan MFC untuk menyediakan energi listrik di m...

Ketenangan Hati

Tiada yang lebih berharga dari pada ketenangan jiwa. Tiada yang lebih menyenangkan dibandingkan hati yang bersih. Terucap selamat dan doa-doa kebaikan ketika melihat nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain. Merasa iri pada orang-orang kaya yang dermawan dan orang-orang berilmu yang mengajarkan ilmunya. Bukan hanya iri tersebab kekayaan dan keterkenalannya. Garis takdir yang diberikan Allah begitu tertata. Luar biasa. Allah mempertemukan dengan orang-orang baik sebagai tempat belajar. Namun sayang, terkadang kita yang tak menyadari, bahkan menggerutu bahwa itu bukanlah kebaikan. Kita masih sering berandai-andai, memandang dari sisi negatif. Astaghfirullah. Allah, maafkan aku. Biarlah kalimat taubatku terabadikan disini. Pada-Mu dan pada diriku sendiri, aku berjanji, aku bertaubat. Aku inginkan hati yang selamat, meninggal khusnul khatimah. Allah, maafkan aku :) Semoga Engkau karuniakan ketenangan hati.

Adalah Hati

Suatu ketika, keluhan terucap dari bibir kita. Banyak angan dan ingin. Kadang, kenikmatan orang lain yang menjadi bahan perbandingan. Keberhasilan orang lain yang menjadi tolok ukur. Sering bahkan, ketika kita membandingkan nikmat kita dengan orang lain, bukannya kita bertambah syukur, namun malah terus merasa kurang dan kurang. Astaghfirullah. Ada suatu ketika pula, kita merasa telah banyak beramal. Shalat, mengaji, puasa, sedekah, dsb. Namun, di saat itu pula terkadang ketenangan tak jua kita dapatkan. Kita kadang masih mengharap pujian dan penilaian dari orang lain. Kadang pula, kita semakin ujub, bangga diri, merasa lebih dibandingkan yang lain. Astaghfirullah. Lalu, sebenarnya apa yang dicari? Harta? Pangkat? Terkenal? Pujian? Semua itu adalah DUNIA.  Sungguh amat merugi, jika kita terus menerus membandingkan diri kita hanya karena perkara dunia. Karena sungguh, dunia begitu hina, lebih hina dari satu sayap nyamuk. Begitu tak berharga. Karenanya, yang paling penting untuk kita...

24 Tahunku untuk Apa?

6 Agustus, 24 tahun yang lalu. Allah memberikan izin kepadaku untuk melihat dunia. Sebenarnya, aku bukanlah orang yang biasa memperingati hari kelahiran. Namun, tidak berlebihan rasanya jika saat ini kugunakan untuk refleksi diri. Tentu masih jauh rasanya, jika pencapaianku saat ini dibandingkan dengan pencapaian para pendahulu pada usia yang serupa. Nabi Muhammad SAW pada usia 25 tahun sudah diangkat menjadi rasul. Di usia yang sama, Al-Fatih telah berhasil menakhlukkan Konstatinopel. Sementara Usamah bin Zaid telah berhasil menjadi komandan dalam perang menyerbu wilayah Syam dalam usia 18 tahun. Sebenarnya, aku tidak hendak membanding-bandingkan orang yang tidak berada pada zona waktu yang sama. Ya tentu saja berbeda. Namun, bagaimanapun contoh terbaik ialah orang-orang yang ada di zaman nabi, kemudian setelahnya, kemudian setelahnya. Hal yang paling aku renungi pada usia yang hampir seperempat abad ini ialah apakah aku telah benar-benar menjalani aktivitas dengan tujuan yang aku ing...