Langsung ke konten utama

Adalah Hati

Suatu ketika, keluhan terucap dari bibir kita. Banyak angan dan ingin. Kadang, kenikmatan orang lain yang menjadi bahan perbandingan. Keberhasilan orang lain yang menjadi tolok ukur. Sering bahkan, ketika kita membandingkan nikmat kita dengan orang lain, bukannya kita bertambah syukur, namun malah terus merasa kurang dan kurang. Astaghfirullah.

Ada suatu ketika pula, kita merasa telah banyak beramal. Shalat, mengaji, puasa, sedekah, dsb. Namun, di saat itu pula terkadang ketenangan tak jua kita dapatkan. Kita kadang masih mengharap pujian dan penilaian dari orang lain. Kadang pula, kita semakin ujub, bangga diri, merasa lebih dibandingkan yang lain. Astaghfirullah.

Lalu, sebenarnya apa yang dicari? Harta? Pangkat? Terkenal? Pujian? Semua itu adalah DUNIA. 

Sungguh amat merugi, jika kita terus menerus membandingkan diri kita hanya karena perkara dunia. Karena sungguh, dunia begitu hina, lebih hina dari satu sayap nyamuk. Begitu tak berharga.

Karenanya, yang paling penting untuk kita kondisikan adalah hati. Disanalah tertancap niat dan azzam. Seberapapun banyak amalan dhahir, jika tak diiringi amalan batin yang baik, sungguh itu tak berharga sama sekali.

Allah, bimbing kami. Menuju hati yang bersih. Menggapai hati yang selamat. Untuk menuju kebaikan akhirat yang berlipat-lipat. Aamiin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

1.     Bagaimana cara untuk mulai menulis ? Apabila ditanya cara untuk memulai menulis, tentunya ini bukanlah hal yang terlalu teoritis. Setiap penulis punya cara tersendiri untuk memulai menulis dan mungkin cara mereka juga berbeda-beda. Ada yang memulai dengan menuliskan idenya di kertas dan membuat kerangkanya, ada yang langsung mengetik di komputer, ada yang mencari target lomba menulis terlebih dahulu, ada pula yang mempunyai banyak ide, namun susah menuliskannya sebelum berdiskusi. Nah, saya juga punya tips sendiri untuk memulai menulis. Inilah cara yang kerap kali saya terapkan ketika memulai menulis. a. Menuliskan target Menurut pengalaman saya, inilah cara yang paling ampuh untuk memulai menulis, terutama untuk penulis pemula. Dengan menuliskan target, maka secara tidak langsung akan memaksa dan membiasakan diri kita untuk menulis. Saya biasanya menulis target menulis terdekat di buku khusus untuk beberapa bulan ke depan. Apa yang saya tulis ialah da...

Profil Singkat Eka Imbia Agus Diartika untuk FIM 21

Kolaborasi tentunya menjadi hal mutlak agar kita dapat berkembang. Menjadi bagian dari Forum Indonesia Muda (FIM) ialah mimpi saya sejak 2 tahun yang lalu, 2017. Pada tahun tersebut, saya sudah mendaftarkan diri pada FIM 19, namun sayangnya, saat itu masih terhalang jarak karena saya masih berada di Malaysia dalam program PPL Internasional. Tahun ini, saya kembali membulatkan tekad untuk bisa menjadi bagian dari keluarga FIM. Untuk menjadi bagian dari FIM, tentunya dibutuhkan persiapan yang sangat matang. Di balik kegagalan saya untuk menjadi bagian dari FIM tahun 2017, saya percaya bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk terus menggali potensi yang saya miliki dan terus memperbaiki diri, sehingga untuk FIM 21 ini saya memilih jalur Young Expert. Terlahir di sebuah kabupaten kecil di Jawa Timur, yaitu Trenggalek, menjadikan saya terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Sejak kecil, kedua orangtua saya selalu menanamkan arti perjuangan. Ayah selalu membiasakan saya untuk bekerja ke...

KERJAKAN SESUATU YANG BERMANFAAT

Bismillah. Sahabat, marilah sejenak mengingat-ingat segala hal yang telah kita lakukan hari ini. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kita semua tahu, waktu yang telah berlalu tak akan mungkin bisa kembali. Tak mungkin bisa berulang. Dan apapun yang telah kita lakukan, semua pasti diawasi oleh-Nya. Tiada lekang oleh penilaian-Nya, dan semuanya pasti akan dimintai pertanggungjawaban kelak. Lalu, hal apakah yang telah kita perbuat hari ini? Apakah hal yang penuh kebermanfaatan ataukah sebaliknya? Apakah di sela waktu tersebut selalu terselip nama-Nya dalam dzikir kita? Apakah telah terbaca merdu kalam-Nya pada setiap waktu yang dianugerahkan-Nya? Apakah kita telah meninggalkan hal yang tak bermanfaat untuk setiap detiknya? Marilah kita bersama bermuhasabah. Atas setiap detik waktu yang diberi. Atas setiap degup jantung yang berdetak. Atas setiap nafas yang berhembus. Karena semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya. Marilah kita manfaatkan segala kesempatan yang ad...