Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Selamat Hari Ibu (Setiap Hari ialah Hari Ibu)

22 Desember , riuh dengan peringatan hari ibu. Ucapan dan foto mesra dengan ibu banyak diposting di media sosial. Tak salah memang. Namun, sejatinya ada yang lebih penting dibandingkan ucapan dan foto mesra tersebut. Yap, kalau aku sendiri, memang bukanlah orang yang romantis wkwk. Mungkin karena memang sudah dididik seperti itu. Di keluarga kami, bahkan tak pernah diajarkan untuk merayakan ulang tahun (tapi terkadang aku masih melakukan ini ketika di luar rumah wkwk), tak pernah ada ucapan hari ibu, hari ayah, dsb. Benar-benar tidak romantis, ya haha. Jadi, malah terlihat asing ketika saya mengucapkan Selamat Hari Ibu ataupun Selamat Ulang Tahun. Setiap keluarga memang memiliki sistem pendidikan yang berbeda-beda. Kalau di keluarga kami, memang terbiasa dengan mengerjakan sesuatu dengan spontanitas tanpa banyak berkata-kata wkwk. Kalau sewaktu aku dan adik di rumah, biasanya kami berbagi untuk mengerjakan tugas rumah. Kalau pas ada adik, biasanya aku yang bagian mencuci, mengepel, ...

Dunia Itu Tempat Ujian

Ada yang diuji dengan kesakitan Ada yang diuji dengan kehilangan Ada pula yang diuji dengan kebahagiaan Apapun itu ujiannya Maka, bersabarlah Bersyukurlah Karena di sana masih ada yang lebih berat ujiannya Dunia hanyalah tempat singgah, yang sungguh sangat sebentar Tempat kita diuji, untuk menjadi lebih tangguh Untuk lebih kuat Untuk memantaskan diri mendapatkan balasan surga Firdaus

Sebuah Ikhtiar untuk Hidup Sehat

Saya seringkali tertarik dengan ceramah Ust. Zaidul Akbar mengenai Jurus Sehat Rasulullah (JSR). Beliau sering menyampaikan Quotes, "Good Food, Good Mood". Makanan itu akan mempengaruhi mood kita. Ya, benar sekali. Kalau pagi banyak makan nasi, maka bawaannya pasti ngantuk karena tubuh di pagi hari tak begitu kuat mencernanya, begitulah ucap beliau selanjutnya. Lalu saya pun berpikir, "Pantas saja. Saya sering mengantuk di kelas wkwk." Karena sejak kecil sudah dibiasakan sarapan dengan nasi, kadang juga dalam porsi cukup besar 😂. Trus, pas rapat-rapat gitu, saya juga sering ngantuk. Pasti deh, ini kebanyakan nasi dan kurang sayur haha. Padahal, pagi itu baiknya sedikit makan. Beliau menyarankan kurma dan tempe mentah, bisa juga minum infused water dan juga makan buah sepotong saja. Pokoknya jangan banyak-banyak. Siang baru bisa makan lebih banyak. Yap, setelah kucocokkan dengan kebiasaan Rasulullah, emang mirip2 lho... Maka, saya pun harus memulainya. Haru...

Sebuah Perenungan

Kita memang harus dipaksa untuk berbuat baik. Naluri manusia ingin sebuah kenyamanan, kemudahan, enak-enakan. Hawa nafsu selalu mengajak pada hal yang melenakan. Maka, tugas terberat kita adalah melawannya. Ayo, kita paksa diri kita. Semua hal baik berawal dari pemaksaan, lama-lama bisa dan terbiasa.

Membaca dan Menulis

2 hari ini, entah mengapa aku bersemangat untuk membaca buku. Buku pertama ialah Tips Sehat Rasulullah. Buku kedua ialah Minhajul muslim, tepatnya tentang adab. Entah mengapa, aku tak begitu bersemangat untuk chatting ke beberapa orang karena kali ini mungkin cukup sensitif. Aku memilih untuk tidak chatting demi menjaga emosiku sendiri. Diam mungkin akan lebih baik. Dan kuganti dengan membaca buku. Karena selain bercerita pada Tuhan, membaca ialah sumber inspirasiku. Membaca dapat mendinginkan pikiranku. Membolak-balik perasaanku sendiri. Buku membuatku memuhasabah diriku sendiri. Menyalahkan nafsuku yang kadang merasa benar sendiri. Mengapa 2 buku itu yang saya pilih? Pertama, Tips Sehat Rasulullah Akhir-akhir ini, saya memang kadang merasa pusing. Mungkin ini berkaitan sama mata saya yang ada gangguan. Sepertinya ciri-ciri minus. Maka solusinya, selain mengurangi interaksi dengan gawai, saya juga harus bisa menjaga pola makan dengan baik. Dari buku tersebut, saya mendapatkan ban...

Allah Punya Kehendak

Pagi itu, ada panggilan tak terjawab dari kontak WA Bapak. Dan juga ada chatting yang menanyakan apakah aku/ adik sedang longgar. Aku pun kaget. Namun, aku masih berpikir positif. Mungkin Bapak mau minta bantuan tugas kantornya. Selang beberapa waktu, Bapak membalas pesanku, "Pulang saja ke Trenggalek. Ibuk mau dibawa ke RS". Aku pun kaget. Pagi itu pun banyak rencana-rencana yang berubah seketika. Qadarullah. Sesegera mungkin aku harus pulang ke Trenggalek. Pikiran pun sudah kemana-mana. Kuhubungi beberapa teman. Kubatalkan semua agendaku di Malang, termasuk rencana berangkat pukul 06.30 untuk membantu acara dosen, ngajar privat 2 anak, membahas penelitian dengan dosen, privat karya tulis, dsb. Yang ada di pikiranku hanyalah bagaimana aku bisa sampai rumah sakit sesegera mungkin. Sempat menghubungi travel, namun belum dibalas. Mau naik bis, jadwalnya tidak pasti. Akhirnya, kuputuskan naik kereta. Aku pun langsung mendownload KAI Acces, mengecek apakah masih ada kurs...