Beberapa hari yang lalu, saya diajak oleh salah satu dosen untuk mengikuti kegiatan seminar pengabdian masyarakat. Sebenarnya aku pun cukup berkecil hati untuk melangkahkan kaki, menuju ke ruangan yang tak begitu luas, namun berkelas.
Benar saja, hampir seluruh pesertanya ialah dosen. Ada yang dari Malang, dari Semarang, bahkan Bali. Aku dan satu temanku hanyalah penyusup yang namanya diselipkan oleh dosen di artikel jurnalnya dan akhirnya diajak masuk untuk mengikuti serangkaian kegiatan itu😅.
Sungguh luar biasa. Saya mendapatkan banyak pelajaran berharga. Hal yang paling saya ingat ialah antara nalar dan naluri haruslah seimbang untuk mencapai pencerahan, menjadi manusia sempurna. Bahwasanya dosen tidaklah sepatutnya hanya mengejar tuntutan penelitian dan pembelajaran di kelas, namun abai dengan kegiatan pengabdian.
Kampus bukanlah tempat untuk menumbuhkan sikap egois dan mencari pemuasan materialistik. Maka disini, perlulah para dosen menengok keadaan masyarakat di sekitarnya dan mengaplikasikan IPTEK yang telah digodok di kampusnya.
Maka, hal ini menjadi bekal bagi saya, sebagai calon pendidik, calon dosen (Aamiin😅) tidak boleh abai pada keadaan sekitar. Masyarakat juga bidang garapan kita. Masyarakat juga berhak merasakan manisnya ilmu pengetahuan yang diaplikasikan. Dan ketika kita hendak terjun ke masyarakat, maka uang bukanlah tujuan utama, namun hanyalah keikhlasan yang akan menjadikannya sebuah kebaikan.
Jika kita berbuat baik kepada masyarakat, kita tak pernah tahu seberapa banyak doa-doa yang dilangitkan darinya, untuk kita.
Benar saja, hampir seluruh pesertanya ialah dosen. Ada yang dari Malang, dari Semarang, bahkan Bali. Aku dan satu temanku hanyalah penyusup yang namanya diselipkan oleh dosen di artikel jurnalnya dan akhirnya diajak masuk untuk mengikuti serangkaian kegiatan itu😅.
Sungguh luar biasa. Saya mendapatkan banyak pelajaran berharga. Hal yang paling saya ingat ialah antara nalar dan naluri haruslah seimbang untuk mencapai pencerahan, menjadi manusia sempurna. Bahwasanya dosen tidaklah sepatutnya hanya mengejar tuntutan penelitian dan pembelajaran di kelas, namun abai dengan kegiatan pengabdian.
Kampus bukanlah tempat untuk menumbuhkan sikap egois dan mencari pemuasan materialistik. Maka disini, perlulah para dosen menengok keadaan masyarakat di sekitarnya dan mengaplikasikan IPTEK yang telah digodok di kampusnya.
Maka, hal ini menjadi bekal bagi saya, sebagai calon pendidik, calon dosen (Aamiin😅) tidak boleh abai pada keadaan sekitar. Masyarakat juga bidang garapan kita. Masyarakat juga berhak merasakan manisnya ilmu pengetahuan yang diaplikasikan. Dan ketika kita hendak terjun ke masyarakat, maka uang bukanlah tujuan utama, namun hanyalah keikhlasan yang akan menjadikannya sebuah kebaikan.
Jika kita berbuat baik kepada masyarakat, kita tak pernah tahu seberapa banyak doa-doa yang dilangitkan darinya, untuk kita.
Komentar
Posting Komentar