Langsung ke konten utama

Jangan Salahkan Introvert

Siapa yang biasanya suka menutup pintu kamar kos dan fokus mengerjakan tugas di dalam kamar? Siapa yang biasanya suka heboh di chatting atau di story, namun waktu ketemu langsung sangat krik-krik? Siapa yang biasanya enggan sekali keluar kamar walau hanya beli makan dan akhirnya hanya bikin mie? Siapa yang biasanya suka memendam perasaan dan akhirnya hanya diam seolah tak ada apa-apa? Siapa yang biasanya tak bisa berkata tidak dan akhirnya menurut saja? Siapa yang biasanya suka nulis dengan bahasa puitis? Hayo, siapa yang merasa sering melakukan hal itu? Kalian pernah, ya? Hehe.
            Yaps, yang saya sebutkan di atas ialah beberapa ciri orang introvert, seperti yang sering saya lakukan hihi. Orang introvet tiba-tiba diam, namun juga bisa sangat ramai dengan orang yang sudah dekat dengannya. Orang introvert kadang dikira marah, disebut-sebut sosok misterius karena sikapnya yang seperti itu. Orang introvert kadang disebut egois. Orang introvert dilabeli tak asyik diajak main, dll. Percayalah kawan, jika ada yang seperti itu bukan berarti mereka marah, bukan berarti mereka tak suka padamu, bukan berarti mereka tak peka, hanya saja mereka ingin menetralkan perasaannya dengan dirinya sendiri. Mereka hanya ingin menyendiri untuk mengembalikan emosinya supaya tetap stabil.
Orang introvert tak mudah dipengaruhi oleh orang lain, ia punya pendirian yang teguh, dan sebagian besar motivasinya didapatkan dari dalam dirinya sendiri, bukan dari orang lain. Jadi kalian jangan bingung jika terkadang merayu orang introvert untuk keluar rumah namun ia tetap tak mau. Pun jangan disalahkan ketika sedang menghadapi orang yang seperti ini, seperti halnya ketika menghadapi saya. Hehe.
Orang introvert cenderung serius dan tak banyak humor, punya analisis yang kuat, melakukan sesuatu penuh pertimbangan. Jadi jangan salahkan introvert ya, jika mereka tak banyak berpendapat di muka umum, mereka lebih senang belajar sendiri, mereka lebih suka mengerjakan tugas di kamar dan mematikan segala koneksi media sosial, mereka pun tak suka jika harus berdebat dan diinterogasi. Hehe. Memang inilah orang introvert yang punya ciri khas tersendiri dan berbeda dengan orang ekstrovert. Semoga kita bisa saling memahami, bisa saling berkolaborasi. Karena perbedaan bukan untuk menimbulkan perpecahan, namun untuk saling melengkapi. Setuju tidak?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

1.     Bagaimana cara untuk mulai menulis ? Apabila ditanya cara untuk memulai menulis, tentunya ini bukanlah hal yang terlalu teoritis. Setiap penulis punya cara tersendiri untuk memulai menulis dan mungkin cara mereka juga berbeda-beda. Ada yang memulai dengan menuliskan idenya di kertas dan membuat kerangkanya, ada yang langsung mengetik di komputer, ada yang mencari target lomba menulis terlebih dahulu, ada pula yang mempunyai banyak ide, namun susah menuliskannya sebelum berdiskusi. Nah, saya juga punya tips sendiri untuk memulai menulis. Inilah cara yang kerap kali saya terapkan ketika memulai menulis. a. Menuliskan target Menurut pengalaman saya, inilah cara yang paling ampuh untuk memulai menulis, terutama untuk penulis pemula. Dengan menuliskan target, maka secara tidak langsung akan memaksa dan membiasakan diri kita untuk menulis. Saya biasanya menulis target menulis terdekat di buku khusus untuk beberapa bulan ke depan. Apa yang saya tulis ialah da...

Profil Singkat Eka Imbia Agus Diartika untuk FIM 21

Kolaborasi tentunya menjadi hal mutlak agar kita dapat berkembang. Menjadi bagian dari Forum Indonesia Muda (FIM) ialah mimpi saya sejak 2 tahun yang lalu, 2017. Pada tahun tersebut, saya sudah mendaftarkan diri pada FIM 19, namun sayangnya, saat itu masih terhalang jarak karena saya masih berada di Malaysia dalam program PPL Internasional. Tahun ini, saya kembali membulatkan tekad untuk bisa menjadi bagian dari keluarga FIM. Untuk menjadi bagian dari FIM, tentunya dibutuhkan persiapan yang sangat matang. Di balik kegagalan saya untuk menjadi bagian dari FIM tahun 2017, saya percaya bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk terus menggali potensi yang saya miliki dan terus memperbaiki diri, sehingga untuk FIM 21 ini saya memilih jalur Young Expert. Terlahir di sebuah kabupaten kecil di Jawa Timur, yaitu Trenggalek, menjadikan saya terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Sejak kecil, kedua orangtua saya selalu menanamkan arti perjuangan. Ayah selalu membiasakan saya untuk bekerja ke...

KERJAKAN SESUATU YANG BERMANFAAT

Bismillah. Sahabat, marilah sejenak mengingat-ingat segala hal yang telah kita lakukan hari ini. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kita semua tahu, waktu yang telah berlalu tak akan mungkin bisa kembali. Tak mungkin bisa berulang. Dan apapun yang telah kita lakukan, semua pasti diawasi oleh-Nya. Tiada lekang oleh penilaian-Nya, dan semuanya pasti akan dimintai pertanggungjawaban kelak. Lalu, hal apakah yang telah kita perbuat hari ini? Apakah hal yang penuh kebermanfaatan ataukah sebaliknya? Apakah di sela waktu tersebut selalu terselip nama-Nya dalam dzikir kita? Apakah telah terbaca merdu kalam-Nya pada setiap waktu yang dianugerahkan-Nya? Apakah kita telah meninggalkan hal yang tak bermanfaat untuk setiap detiknya? Marilah kita bersama bermuhasabah. Atas setiap detik waktu yang diberi. Atas setiap degup jantung yang berdetak. Atas setiap nafas yang berhembus. Karena semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya. Marilah kita manfaatkan segala kesempatan yang ad...