BELAJAR SALING MEMAHAMI


Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat :13)

Sebagai makhluk sosial, kita tak akan pernah lepas dari sebuah interaksi. Seiring dengan berjalannya interaksi tersebut, kita tentunya akan menemukan sebuah perbedaan. Wajar, karena setiap manusia memang dicipta tak sama. Entah itu berbeda kebiasaan, sikap, karakter, maupun pemahaman. Perbedaan itulah yang terkadang membuat suasana tak harmonis, jika tak ada perasaan saling memahami. Sebuah masalah kecil akan menjadi besar ketika salah satu pihak salah tangkap dan tidak mau mencari akar permasalahannya.

Dalam Islam, kita mengenal istilah Ta'aruf, Tafahum, dan Ta'awun. Sebuah konsep pergaulan yang sangat indah jika kita mampu menerapkan dengan baik.

Ta'aruf. Ialah masa mengenal. Dimana kita mengenal seseorang, mulai dari kesukaan, kebiasaannya, dsb. Ketika kita telah mengenal orang tersebut, maka lambat laun kita akan mampu memahami. Disinilah kita akan menerapkan konsep Tafahum. Dengan demikian, ketika saudara kita ada kesalahan, kita tak akan serta merta menyalahkan karena telah tumbuh sikap saling memahami. Oh iya ya. Si A punya watak begini, jadi saya harus begini, dsb. Setelah kita saling memahami, kita akan saling tolong menolong atau ta'awun. Ta'awun yang dimaksudkan disini ialah tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa.

Begitulah adab bergaul seharusnya. Sikap saling memahami akan mampu meredam permasalahan dan menjadikan hidup kita lebih berwarna, karena kita mampu menerima dan memahami segala perbedaan yang ada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

Berbagi Kebaikan dengan Caraku (Eka Imbia Agus Diartika)

Mengapa Anak Perlu Belajar dari Alam Sekitar?