Dan sebutlah
(nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan
suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
lalai (QS.Al-A’raaf:205).
Adakah di antara kita yang tidak
pernah menangis? Entah itu apa yang menjadi penyebab kita menangis. Tentunya
alasannya beragam, bukan? Mungkin ada yang menangis karena dimusuhi seseorang,
bertengkar dengan saudaranya, ditagih renternir, galau memikirkan sang pujaan
hati yang tak kunjung menanyakan keadaan kita atau karena alasan-alasan yang
lain. Apapun itu alasannya, Islam memerintahkan kita sedikit tertawa dan banyak
menangis agar hati ini tidak menjadi keras. Sesuai dengan firman-Nya dalam
QS.At-Taubah:82, yang artinya “Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan
dari apa yang selalu mereka kerjakan.”
Namun yang harus kita ketahui bahwa menangis
yang diperintahkan dalam Islam yaitu menangis karena takut kepada Alloh. Alloh
berfirman dalam QS.Maryam:58, yang artinya “Apabila dibacakan ayat-ayat Allah
Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis”. Tidakkah ayat tersebut
menjadi renungan bagi kita? Kapankah terakhir kali kita menitikkan air mata
karena ketaatan pada-Nya? Kapankah terakhir kali jiwa ini merasa dekat
dengan-Nya tatkala jiwa-jiwa yang lain masih terlelap dalam tidurnya? Kapankah
terakhir kali tubuh ini menyungkur dan mengangkat kedua tangan untuk memohon
ampunan kepada-Nya?
Sahabatku, menangis karena takut
kepada-Nya itu mempunyai berbagai keutamaan yang disebutkan dalam Al-Qur’an
maupun hadits. Hamba yang menangis karena ketakwaannya kepada Alloh maka akan
mendapatkan kemenangan dan ampunan dari-Nya. Maka seharusnya hanya kepada-Nya seorang
hamba merasa takut dan tunduk.
“Dan barang
siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah
orang-orang yang mendapat kemenangan.”(QS.An-Nuur:52)
“Sesungguhnya
orang-orang yang takut kepada
Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan
pahala yang besar.”(QS.Al-Mulk:12)
”Dan mereka
menyungkur atas muka mereka sambil menangis
dan mereka bertambah khusyuk.” (QS.Al-Israa’:109)
“Dari al Abbas
bin Abdul Muthalib r.a., Nabi Muhammad SAW bersabda, artinya “Dua jenis mata
yang tidak tersentuh api neraka, yaitu mata yang menangis (di tengah
kesendirian) di malam hari karena takut kepada Alloh SWT, dan kedua mata yang
digunakan untuk berjaga-jaga (pada malam hari) di jalan Alloh (HR.At-Thabrani).
Sahabatku, begitu banyak keutamaan
menangis karena takut kepada Alloh, lalu alasan apa lagi yang menghalangi kita
mencucurkan air mata karena ketaatan kepada-Nya? Apakah karena hati ini terlalu
keras karena sedikitnya iman kepada-Nya? Ataukah karena kita merasa kuat dan
hebat tanpa campur tangan-Nya? Ataukah karena jiwa ini sudah merasa bersih dari
dosa?
Sahabatku, sesungguhnya kita begitu lemah.
Berdiri pun tak mampu jika tanpa kekuatan-Nya. Tak bisa berbuat apa-apa
melainkan atas izin-Nya. Tak pernahkah kita merenungkan kembali segala
kenikmatan yang telah diberikan-Nya kepada kita? Sungguh tak terhingga, bukan?
Maka sudah sepantasnya kita membalas segala kebaikan-Nya dengan ketaatan dan
ketakwaan pada-Nya. Kenalilah Alloh di setiap detik pemberian-Nya, lewat
asma-Nya, sifat-Nya, dan af’al-Nya melalui segala kejadian yang menjadi
petunjuk bagi kita.
Sadarilah. Berapa banyak dosa yang diperbuat
oleh tubuh kita? Apakah kita yakin kebaikan yang kita lakukan lebih banyak dari
dosa kita yang seluas samudera? Yakinkah jika amal kita mampu menghantarkan
kita menuju surga-Nya? Menangislah, atas segala kelemahan yang ada pada diri
kita. Atas dosa-dosa kita yang semakin bertambah setiap detiknya. Atas
keringnya jiwa kita karena terlalu jarang berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.
Atas tipisnya iman yang bersarang pada hati kita. Semoga Dia berkenan
membukakan pintu hati kita agar kita bisa menangis karena-Nya. Firman Alloh
dalam QS. An-Najm:43 yang artinya “dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang
tertawa dan menangis,”. Semoga
Dia selalu membimbing kita pada jalan yang diridhoi-Nya.
#Terinspirasi
artikel di ceramahkultum.blogspot.com dan www.muslim.or.id
Komentar
Posting Komentar