Langsung ke konten utama

Menjadi Ibu Baru (Part 2)

Lanjut ya.

Pengalaman selanjutnya menjadi ibu baru ialah memandikan bayi. Ini nih yang menjadi tantangan bagiku ketika si bayi masih newborn. Masih agak takut gitu ketika harus memandikan bayi. Jujur saja, sebelum lahiran aku belum pernah belajar sama sekali gimana caranya memandikan bayi, apalagi bayinya masih kecil, belum pupak pusar. Rasanya masih takuuut.

Alhamdulillah, untuk beberapa hari kelahiran bayi, Arya dimandikan oleh mbak saya yang merupakan seorang bidan. Jadi aku sedikit demi sedikit belajar, sambil lihat gimana caranya memandikan bayi yang benar hihi.

Sebenarnya simpel sih kelihatannya, bayinya tinggal dibasahi air, disabun, dibilas. Sudah itu aja stepnya. Sama kayak kita mandi biasanya 😆. Tapi ya gitulah, masih ragu² dan agak takut kalau praktik langsung.

Setelah Arya pupak pusar, aku pun masih belum berani memandikan sendiri. Alhamdulillah sering dibantu sama saudara, seringnya dibantu bulek saya kalau pagi hari, kalau pagi hari dimandikan Mbah utinya Arya. Soalnya Mbah utinya Arya kalau pagi harus mengajar di sekolah, jadi buru-buru kalau harus memandikan Arya dulu.

Aku pun pernah mencoba memandikan Arya sesekali. Tapi sampai tahap memberi sabun aja 🤣 Pas mau bilas aku ga berani, soalnya masih takut pas masukkan bayi ke bak mandinya. Takut kecelup, takut terlepas, dsb. Soalnya Arya dulu kalau mandi sering gerak dan nangis 😆

Sekitar 40 hari, Arya berkunjung ke Tulungagung. Mau tidak mau aku harus memandikannya sendiri hihi. Alhamdulillah atas bantuan baby bather sugar baby, tugas memandikan Arya sewaktu kecil sangat terbantu 😆 (bukan promosi). Tapi setelah Arya sudah agak besar, sudah tidak aku pakai lagi sih, soalnya takut jebol 🤣But, sangat membantu untuk yang mau memandikan bayi newborn kayak aku ini.

Itulah serba serbi pengalaman baruku ketika punya bayi newborn. Nantikan cerita selanjutnya ya 😉

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

1.     Bagaimana cara untuk mulai menulis ? Apabila ditanya cara untuk memulai menulis, tentunya ini bukanlah hal yang terlalu teoritis. Setiap penulis punya cara tersendiri untuk memulai menulis dan mungkin cara mereka juga berbeda-beda. Ada yang memulai dengan menuliskan idenya di kertas dan membuat kerangkanya, ada yang langsung mengetik di komputer, ada yang mencari target lomba menulis terlebih dahulu, ada pula yang mempunyai banyak ide, namun susah menuliskannya sebelum berdiskusi. Nah, saya juga punya tips sendiri untuk memulai menulis. Inilah cara yang kerap kali saya terapkan ketika memulai menulis. a. Menuliskan target Menurut pengalaman saya, inilah cara yang paling ampuh untuk memulai menulis, terutama untuk penulis pemula. Dengan menuliskan target, maka secara tidak langsung akan memaksa dan membiasakan diri kita untuk menulis. Saya biasanya menulis target menulis terdekat di buku khusus untuk beberapa bulan ke depan. Apa yang saya tulis ialah da...

Profil Singkat Eka Imbia Agus Diartika untuk FIM 21

Kolaborasi tentunya menjadi hal mutlak agar kita dapat berkembang. Menjadi bagian dari Forum Indonesia Muda (FIM) ialah mimpi saya sejak 2 tahun yang lalu, 2017. Pada tahun tersebut, saya sudah mendaftarkan diri pada FIM 19, namun sayangnya, saat itu masih terhalang jarak karena saya masih berada di Malaysia dalam program PPL Internasional. Tahun ini, saya kembali membulatkan tekad untuk bisa menjadi bagian dari keluarga FIM. Untuk menjadi bagian dari FIM, tentunya dibutuhkan persiapan yang sangat matang. Di balik kegagalan saya untuk menjadi bagian dari FIM tahun 2017, saya percaya bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk terus menggali potensi yang saya miliki dan terus memperbaiki diri, sehingga untuk FIM 21 ini saya memilih jalur Young Expert. Terlahir di sebuah kabupaten kecil di Jawa Timur, yaitu Trenggalek, menjadikan saya terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Sejak kecil, kedua orangtua saya selalu menanamkan arti perjuangan. Ayah selalu membiasakan saya untuk bekerja ke...

KERJAKAN SESUATU YANG BERMANFAAT

Bismillah. Sahabat, marilah sejenak mengingat-ingat segala hal yang telah kita lakukan hari ini. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kita semua tahu, waktu yang telah berlalu tak akan mungkin bisa kembali. Tak mungkin bisa berulang. Dan apapun yang telah kita lakukan, semua pasti diawasi oleh-Nya. Tiada lekang oleh penilaian-Nya, dan semuanya pasti akan dimintai pertanggungjawaban kelak. Lalu, hal apakah yang telah kita perbuat hari ini? Apakah hal yang penuh kebermanfaatan ataukah sebaliknya? Apakah di sela waktu tersebut selalu terselip nama-Nya dalam dzikir kita? Apakah telah terbaca merdu kalam-Nya pada setiap waktu yang dianugerahkan-Nya? Apakah kita telah meninggalkan hal yang tak bermanfaat untuk setiap detiknya? Marilah kita bersama bermuhasabah. Atas setiap detik waktu yang diberi. Atas setiap degup jantung yang berdetak. Atas setiap nafas yang berhembus. Karena semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya. Marilah kita manfaatkan segala kesempatan yang ad...