Langsung ke konten utama

Belum Terlambat

Tak banyak orang yang mengkritikku. Hanya ada beberapa. Itupun karena aku minta. Dan kalau yang suka rela itu biasanya hanya orang terdekatku, terutama adikku, yang ceplas-ceplos dan nyebelin, tetapi suka bener wkwk. Ya begitulah kalau sama adik sendiri haha.

Meski begitu, aku juga masih begini-begini saja. Namun, setidaknya ada kritikan dari 2 orang temanku yang sangat mengena setelah aku merenungi dalam-dalam.

Beginilah intinya, "Mbak Eka itu banyak keinginan, tetapi mudah menyerah. Kurang ambisius dalam mencapainya. Mudah mengalah dan pasrah".

Awalnya biasa saja. Ah, memang mungkin itu kekuranganku. Tetapi, lambat laun aku berpikir, hal seperti ini akan sangat merugikan diriku sendiri. Tanpa target yang jelas. Tanpa cita-cita yang tinggi. Tanpa azzam yang kuat. Sungguh melenakan dan melemahkan potensi.

Aku teringat ucapan dosenku, saat aku ta'lim di rumah beliau. Kita ini semua merugi, kecuali orang-orang beriman, yang beramal shaleh, saling menasehati dalam kebaikan, dan memanfaatkan waktunya. Di akhirat nanti ada orang yang masuk ke surga. Ada yang di Surga Firdaus, ada yang di bawahnya, ada pula yang di tamannya. Orang yang berada di surga yang level di bawah terkadang pun iri, "Mengapa aku dulu sewaktu di dunia tidak berbuat kebaikan lebih banyak? Mengapa hafalan Al-Quran hanya 1 juz? Mengapa jarang ta'lim? Mengapa sedekah tidak banyak? Mengapa aku dulu menyia-nyiakan waktu?"

Maka, saat ini, belum terlambat. Selama Allah masih memberi kesempatan. Mari menentukan target yang besar. Sudahlah, tak perlu hanyut pada masa lalu. Tak perlu lama-lama untuk membandingkan pencapaian dengan orang lain. Cukup fokus pada target kita masing-masing. Kejar dan capai. Jika kita sudah punya target itu dan azzam yang kuat untuk mencapainya, segala tantangan dan rintangan insyaAllah akan dapat terlewati. Dan kita tidak akan sibuk lagi dengan urusan orang lain karena setiap dari kita punya target sendiri-sendiri.

Mulai saat ini, mumpung belum terlambat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

1.     Bagaimana cara untuk mulai menulis ? Apabila ditanya cara untuk memulai menulis, tentunya ini bukanlah hal yang terlalu teoritis. Setiap penulis punya cara tersendiri untuk memulai menulis dan mungkin cara mereka juga berbeda-beda. Ada yang memulai dengan menuliskan idenya di kertas dan membuat kerangkanya, ada yang langsung mengetik di komputer, ada yang mencari target lomba menulis terlebih dahulu, ada pula yang mempunyai banyak ide, namun susah menuliskannya sebelum berdiskusi. Nah, saya juga punya tips sendiri untuk memulai menulis. Inilah cara yang kerap kali saya terapkan ketika memulai menulis. a. Menuliskan target Menurut pengalaman saya, inilah cara yang paling ampuh untuk memulai menulis, terutama untuk penulis pemula. Dengan menuliskan target, maka secara tidak langsung akan memaksa dan membiasakan diri kita untuk menulis. Saya biasanya menulis target menulis terdekat di buku khusus untuk beberapa bulan ke depan. Apa yang saya tulis ialah da...

Profil Singkat Eka Imbia Agus Diartika untuk FIM 21

Kolaborasi tentunya menjadi hal mutlak agar kita dapat berkembang. Menjadi bagian dari Forum Indonesia Muda (FIM) ialah mimpi saya sejak 2 tahun yang lalu, 2017. Pada tahun tersebut, saya sudah mendaftarkan diri pada FIM 19, namun sayangnya, saat itu masih terhalang jarak karena saya masih berada di Malaysia dalam program PPL Internasional. Tahun ini, saya kembali membulatkan tekad untuk bisa menjadi bagian dari keluarga FIM. Untuk menjadi bagian dari FIM, tentunya dibutuhkan persiapan yang sangat matang. Di balik kegagalan saya untuk menjadi bagian dari FIM tahun 2017, saya percaya bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk terus menggali potensi yang saya miliki dan terus memperbaiki diri, sehingga untuk FIM 21 ini saya memilih jalur Young Expert. Terlahir di sebuah kabupaten kecil di Jawa Timur, yaitu Trenggalek, menjadikan saya terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Sejak kecil, kedua orangtua saya selalu menanamkan arti perjuangan. Ayah selalu membiasakan saya untuk bekerja ke...

KERJAKAN SESUATU YANG BERMANFAAT

Bismillah. Sahabat, marilah sejenak mengingat-ingat segala hal yang telah kita lakukan hari ini. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kita semua tahu, waktu yang telah berlalu tak akan mungkin bisa kembali. Tak mungkin bisa berulang. Dan apapun yang telah kita lakukan, semua pasti diawasi oleh-Nya. Tiada lekang oleh penilaian-Nya, dan semuanya pasti akan dimintai pertanggungjawaban kelak. Lalu, hal apakah yang telah kita perbuat hari ini? Apakah hal yang penuh kebermanfaatan ataukah sebaliknya? Apakah di sela waktu tersebut selalu terselip nama-Nya dalam dzikir kita? Apakah telah terbaca merdu kalam-Nya pada setiap waktu yang dianugerahkan-Nya? Apakah kita telah meninggalkan hal yang tak bermanfaat untuk setiap detiknya? Marilah kita bersama bermuhasabah. Atas setiap detik waktu yang diberi. Atas setiap degup jantung yang berdetak. Atas setiap nafas yang berhembus. Karena semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya. Marilah kita manfaatkan segala kesempatan yang ad...