Tak banyak orang yang mengkritikku. Hanya ada beberapa. Itupun karena aku minta. Dan kalau yang suka rela itu biasanya hanya orang terdekatku, terutama adikku, yang ceplas-ceplos dan nyebelin, tetapi suka bener wkwk. Ya begitulah kalau sama adik sendiri haha.
Meski begitu, aku juga masih begini-begini saja. Namun, setidaknya ada kritikan dari 2 orang temanku yang sangat mengena setelah aku merenungi dalam-dalam.
Beginilah intinya, "Mbak Eka itu banyak keinginan, tetapi mudah menyerah. Kurang ambisius dalam mencapainya. Mudah mengalah dan pasrah".
Awalnya biasa saja. Ah, memang mungkin itu kekuranganku. Tetapi, lambat laun aku berpikir, hal seperti ini akan sangat merugikan diriku sendiri. Tanpa target yang jelas. Tanpa cita-cita yang tinggi. Tanpa azzam yang kuat. Sungguh melenakan dan melemahkan potensi.
Aku teringat ucapan dosenku, saat aku ta'lim di rumah beliau. Kita ini semua merugi, kecuali orang-orang beriman, yang beramal shaleh, saling menasehati dalam kebaikan, dan memanfaatkan waktunya. Di akhirat nanti ada orang yang masuk ke surga. Ada yang di Surga Firdaus, ada yang di bawahnya, ada pula yang di tamannya. Orang yang berada di surga yang level di bawah terkadang pun iri, "Mengapa aku dulu sewaktu di dunia tidak berbuat kebaikan lebih banyak? Mengapa hafalan Al-Quran hanya 1 juz? Mengapa jarang ta'lim? Mengapa sedekah tidak banyak? Mengapa aku dulu menyia-nyiakan waktu?"
Maka, saat ini, belum terlambat. Selama Allah masih memberi kesempatan. Mari menentukan target yang besar. Sudahlah, tak perlu hanyut pada masa lalu. Tak perlu lama-lama untuk membandingkan pencapaian dengan orang lain. Cukup fokus pada target kita masing-masing. Kejar dan capai. Jika kita sudah punya target itu dan azzam yang kuat untuk mencapainya, segala tantangan dan rintangan insyaAllah akan dapat terlewati. Dan kita tidak akan sibuk lagi dengan urusan orang lain karena setiap dari kita punya target sendiri-sendiri.
Mulai saat ini, mumpung belum terlambat.
Komentar
Posting Komentar