Jujur saja, kasus Corona ini memberikan banyak efek kepada mahasiswa, utamanya mahasiswa semester akhir, seperti saya ini.
Mau tidak mau, banyak rencana yang harus diubah. Namun, aku yakin kalau ini semua sudah direncanakan Allah, dan Allah pasti memberikan hikmah yang indah.
Sebelum wabah korona membuat gempar Kota Malang, sebelumnya aku ada niatan sekitar seminggu untuk izin mengerjakan tesis. Sebab, sejauh ini tesisku masih on progress terus karena belum bisa maksimal mengerjakan. Aku pun sudah memikirkan matang-matang untuk merencanakan izin. Ternyata, beberapa saat kemudian, ada informasi yang mengejutkan kami semua di tempat les. Infonya ialah ada mahasiswa di salah satu universitas di Malang suspect Covid 19. Sejak informasi itu, aku pun langsung mengurungkan niatku untuk mengambil izin karena ketika aku mengambil izin, aku pasti akan menghabiskan waktu di perjalanan dan berinteraksi dengan orang lain. Alhasil, sekitar 2 minggu aku fokus untuk les.
Minggu-minggu terakhir ialah waktunya scoring rutin. Nilaiku masih naik-turun. Dan saat ini, mungkin ialah waktu terbaik untukku terus bisa memperbaiki 😅. Dan ternyata, ketika aku terus di homestay, banyak hal yang kudapatkan. Bukan hanya belajar IELTS, namun juga memupuk kedekatan dengan teman-teman. Biasanya, hampir setiap Sabtu Ahad selalu pulang ke kos. Namun, karena isu Corona ini aku bisa menikmati sisa hari bersama teman-teman DES. Shalat berjamaah, masak bersama, jalan-jalan, belanja di hari Ahad, dsb. Pasti ada hikmahnya 😊.
Namun, tentu saja. Tesisku terkendala. Sampai-sampai ditanyakan oleh dosbing karena aku sungguh telat dibandingkan teman-temanku huhu.
Namun, lagi-lagi aku juga beruntung. Karena Corona, aku bisa pulang kampung dan waktu ini bisa kumanfaatkan untuk fokus mengerjakan tesis.
Aku yakin, di setiap keadaan pasti ada pelajaran yang berharga. Tergantung pada kita, kita mengambil kesempatan atau menggerutu dengan keadaan.
Aku tidak pernah menyesal atas setiap keputusan dan hanya kepada-Nya lah segala urusanku kupasrahkan😊
Mau tidak mau, banyak rencana yang harus diubah. Namun, aku yakin kalau ini semua sudah direncanakan Allah, dan Allah pasti memberikan hikmah yang indah.
Sebelum wabah korona membuat gempar Kota Malang, sebelumnya aku ada niatan sekitar seminggu untuk izin mengerjakan tesis. Sebab, sejauh ini tesisku masih on progress terus karena belum bisa maksimal mengerjakan. Aku pun sudah memikirkan matang-matang untuk merencanakan izin. Ternyata, beberapa saat kemudian, ada informasi yang mengejutkan kami semua di tempat les. Infonya ialah ada mahasiswa di salah satu universitas di Malang suspect Covid 19. Sejak informasi itu, aku pun langsung mengurungkan niatku untuk mengambil izin karena ketika aku mengambil izin, aku pasti akan menghabiskan waktu di perjalanan dan berinteraksi dengan orang lain. Alhasil, sekitar 2 minggu aku fokus untuk les.
Minggu-minggu terakhir ialah waktunya scoring rutin. Nilaiku masih naik-turun. Dan saat ini, mungkin ialah waktu terbaik untukku terus bisa memperbaiki 😅. Dan ternyata, ketika aku terus di homestay, banyak hal yang kudapatkan. Bukan hanya belajar IELTS, namun juga memupuk kedekatan dengan teman-teman. Biasanya, hampir setiap Sabtu Ahad selalu pulang ke kos. Namun, karena isu Corona ini aku bisa menikmati sisa hari bersama teman-teman DES. Shalat berjamaah, masak bersama, jalan-jalan, belanja di hari Ahad, dsb. Pasti ada hikmahnya 😊.
Namun, tentu saja. Tesisku terkendala. Sampai-sampai ditanyakan oleh dosbing karena aku sungguh telat dibandingkan teman-temanku huhu.
Namun, lagi-lagi aku juga beruntung. Karena Corona, aku bisa pulang kampung dan waktu ini bisa kumanfaatkan untuk fokus mengerjakan tesis.
Aku yakin, di setiap keadaan pasti ada pelajaran yang berharga. Tergantung pada kita, kita mengambil kesempatan atau menggerutu dengan keadaan.
Aku tidak pernah menyesal atas setiap keputusan dan hanya kepada-Nya lah segala urusanku kupasrahkan😊
Komentar
Posting Komentar