Langsung ke konten utama

Cerita Perjalanan


Angkot yang kutumpangi tetiba berhenti sejenak, kemudian terlihat seorang ibu tua masuk ke dalamnya. Sepertinya, ibu itu lebih tua dibandingkan ibuku di rumah. Kuprediksi, usianya sekitar 70 tahun. Namun, wajahnya terlihat putih berseri-seri, senyumnya begitu merona. Usai duduk di dalam angkot, ia pun memberikan senyuman ke arah para penumpang, termasuk ke arahku.

Tak berselang lama, penumpang di depannya pun menyapanya, seolah sudah mengenalnya lama. Kulihat, wajah ibu-ibu itu memang bukan wajah asli Indonesia. Wajahnya seperti orang keturunan Arab. Aku pun mendengarkan obrolan keduanya.

"Ibu dari mana?", ucap penumpang di depan ibu tua itu.
"Dari kajian di Ustadzah A", jawab ibu tua itu.
"Asli mana, Bu?"
"Kedungkandang", balas ibu tua itu.
"Wah, jauh sekali Bu. Naik angkot ya, Bu?"
"Iya. Mumpung masih hidup dan ada kesempatan, Ibu ikut kajiannya hampir setiap hari.", jawab ibu tua itu dengan suara serak-serak.
"Jam berapa Ibu berangkat dari rumah?"
"Sekitar jam 6. Pokoknya setelah sahur, Ibu shalat subuh, lalu mandi. Sehabis itu, Ibu siap-siap berangkat ke kajian."
"Oh gitu. Di dekat sana juga ada kajian, Bu. Di Ustadzah B juga aktif kalau bulan Ramadhan"
"Oh, saya tidak tahu."

Begitulah, kira-kira percakapan antara ibu tua dan ibu paruh baya di depannya. Begitu menyejukkan. Kuresapi kata-kata yang disampaikan keduanya dalam-dalam. "MaasyaAllah, begitu luar biasa ibu itu", batinku dalam hati.

Ibu tua itu, di usianya yang sudah senja begitu bersemangat dalam belajar. Mempersiapkan kehidupan selanjutnya dengan bekal ilmu dan kebaikan.

Lalu, bagaimana dengan kita?
Kita yang masih muda, terkadang malah bermalas-malasan. Mungkin banyak yang tidur seusai sahur, seharian hanya bermain smartphone, atau mungkin melakukan hal-hal lain yang kurang bermanfaat.

Astaghfirullah...
Yuk, kita sama-sama belajar dari obrolan ibu-ibu itu. Darinya aku belajar tentang menghargai waktu. Yang tua saja masih giat mengisi waktunya dengan dzikir dan kajian. Akankah kita yang muda menyia-nyiakannya? Apalagi di Bulan Mulia ini pahala sedang diobral besar-besaran.

Apa kabar kajian?
Apa kabar hafalan?
Apa kabar sedekah?
Apa kabar tilawah?
Apa kabar amal-amal shaleh yang lain?

Semoga ini menjadi renungan bersama. Semoga kita pun semakin baik dan istiqamah menebar kebaikan di hari-hari Bulan Ramadhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

1.     Bagaimana cara untuk mulai menulis ? Apabila ditanya cara untuk memulai menulis, tentunya ini bukanlah hal yang terlalu teoritis. Setiap penulis punya cara tersendiri untuk memulai menulis dan mungkin cara mereka juga berbeda-beda. Ada yang memulai dengan menuliskan idenya di kertas dan membuat kerangkanya, ada yang langsung mengetik di komputer, ada yang mencari target lomba menulis terlebih dahulu, ada pula yang mempunyai banyak ide, namun susah menuliskannya sebelum berdiskusi. Nah, saya juga punya tips sendiri untuk memulai menulis. Inilah cara yang kerap kali saya terapkan ketika memulai menulis. a. Menuliskan target Menurut pengalaman saya, inilah cara yang paling ampuh untuk memulai menulis, terutama untuk penulis pemula. Dengan menuliskan target, maka secara tidak langsung akan memaksa dan membiasakan diri kita untuk menulis. Saya biasanya menulis target menulis terdekat di buku khusus untuk beberapa bulan ke depan. Apa yang saya tulis ialah da...

Profil Singkat Eka Imbia Agus Diartika untuk FIM 21

Kolaborasi tentunya menjadi hal mutlak agar kita dapat berkembang. Menjadi bagian dari Forum Indonesia Muda (FIM) ialah mimpi saya sejak 2 tahun yang lalu, 2017. Pada tahun tersebut, saya sudah mendaftarkan diri pada FIM 19, namun sayangnya, saat itu masih terhalang jarak karena saya masih berada di Malaysia dalam program PPL Internasional. Tahun ini, saya kembali membulatkan tekad untuk bisa menjadi bagian dari keluarga FIM. Untuk menjadi bagian dari FIM, tentunya dibutuhkan persiapan yang sangat matang. Di balik kegagalan saya untuk menjadi bagian dari FIM tahun 2017, saya percaya bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk terus menggali potensi yang saya miliki dan terus memperbaiki diri, sehingga untuk FIM 21 ini saya memilih jalur Young Expert. Terlahir di sebuah kabupaten kecil di Jawa Timur, yaitu Trenggalek, menjadikan saya terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Sejak kecil, kedua orangtua saya selalu menanamkan arti perjuangan. Ayah selalu membiasakan saya untuk bekerja ke...

KERJAKAN SESUATU YANG BERMANFAAT

Bismillah. Sahabat, marilah sejenak mengingat-ingat segala hal yang telah kita lakukan hari ini. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kita semua tahu, waktu yang telah berlalu tak akan mungkin bisa kembali. Tak mungkin bisa berulang. Dan apapun yang telah kita lakukan, semua pasti diawasi oleh-Nya. Tiada lekang oleh penilaian-Nya, dan semuanya pasti akan dimintai pertanggungjawaban kelak. Lalu, hal apakah yang telah kita perbuat hari ini? Apakah hal yang penuh kebermanfaatan ataukah sebaliknya? Apakah di sela waktu tersebut selalu terselip nama-Nya dalam dzikir kita? Apakah telah terbaca merdu kalam-Nya pada setiap waktu yang dianugerahkan-Nya? Apakah kita telah meninggalkan hal yang tak bermanfaat untuk setiap detiknya? Marilah kita bersama bermuhasabah. Atas setiap detik waktu yang diberi. Atas setiap degup jantung yang berdetak. Atas setiap nafas yang berhembus. Karena semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya. Marilah kita manfaatkan segala kesempatan yang ad...