Langsung ke konten utama

Sekitar 36 Jam

Kamis siang kemarin, sekitar hampir dhuhur, aku dan adikku sampai di rumah. Rencana pulang kampung terealisasi lebih awal karena aku harus mengantar adikku yang sakit. Awalnya, memang tak ada rencana sama sekali untuk pulang hari kamis kemarin. Kami telah merencanakan sejak jauh hari untuk pulang H-1 sebelum pemilu. Qadarullah, kuliahku yang biasanya masuk pada hari kamis diliburkan karena pak dosen sedang ada kegiatan di luar. Dan, senang sekali, akhirnya aku bisa pulang kampung.

Akupun tak begitu memperhatikan bahwa Sabtu ada jam pengganti untuk salah satu matakuliah. Yang penting, mengantar adik pulang terlebih dahulu. Masalah balik lagi ke Malang, entahlah, dipikirkan sambil jalan wkwk. Ya beginilah, golongan darah O, yang suka melakukan sesuatu dengan tiba-tiba.

Sesampai di rumah, bahagia sekali rasanya. Begitu nyata suasana pedesaan yang menyejukkan pandangan mata, mendamaikan suasana hati. Di depan rumah, terpal digelar untuk mengeringkan padi. Di belakang rumah, buah jambu begitu banyak. Ranum. Beberapa jatuh di tanah. Aku pun dengan senang hati memetik bebuahan tersebut. Kemudian langsung kucicipi segarnya. Aduhai, nikmat sekali.

Ketika di rumah, sudah biasa putri kecilnya mbak sepupu main ke rumahku. Menambah riuhnya di rumah. Ia pun memainkan handponeku, hingga membuat beberapa story wkwk. Tak apalah, jarang-jarang bisa membercandainya. Sementara ibu dan bapak yang selalu perhatian kepada anaknya, selalu menawarkan ini-itu kalau di rumah. Benar sekali. Di rumah itu, bahagia begitu nyata. Beban pikiran akan tugas dan kesibukan kuliah rasanya terlepaslah seketika. Adik pun, yang awalnya sakit, mulai pulih kembali, sejak beberapa saat di rumah wkwk.

Kultur mengunjungi saudara pun begitu menyenangkan hati. Bertemu mbak, budhe, mbah, bulek, pakdhe, paklik, pun dengan orang-orang di masjid. Begitu menyenangkan, bukan?

Terlepas dari bahagianya, seketika teringat akan tugas yang belum terselesaikan haha. Selepas maghrib, langsung kubuka laptopku, menyelesaikan editing soal yang akan diimplementasikan di Malang. Maafkan aku, teman-teman sekelompokku, kali ini aku absen tidak mengikuti kegiatan implementasi hihi. Alhamdulillah, berjalan lancar, ya :)

Alhamdulillah, editing selesai dengan segala dramanya. Kulanjutkan untuk segera merampungkan desain poster kegiatan Workshop Menulis, karena sudah ditagih wkwkw. Maafkan aku pak ketum, karena kemarin banyak beralasan untuk tidak segera mengerjakan wkwk. Untungnya, ketika siang hari sudah mendapatkan data pemateri yang akan dimasukkan ke poster, sehingga kali ini tinggal menginputnya. Qadarullah, aplikasi CorelDraw yang tidak original tiba-tiba rewel huhu. Namun, atas bantuan Canva.com, desain poster itupun bisa selesai, hampir tengah malam. Ya, meskipun masih abal-abal. Maklum, desainer amatir haha.

Di sela-sela pengerjaan desain itu, tetiba ada panggilan tak terjawab. Ternyata dari pak dosbingku. Lalu, bapak tersebut mengikutinya dengan pesan singkat, bertanya mengenai mitra penelitian, yang insyaAllah akan dilaksanakan di Cengkrong, Trenggalek. Ya, karena posisiku di Trenggalek, aku pun harus menyempatkan diri mengunjungi tempat yang akan dijadikan penelitian itu. Mulai risau. Pastilah aku tidak diizinkan oleh ibuku untuk kesana sendirian. Jalan yang cukup berkelok ke arah pantai, ditempuh sekitar 1 jam, bukanlah perjalanan yang singkat untukku sebagai anak rumahan wkwk. Malam itu juga, aku langsung menghubungi teman baikku di rumah :). Mulai berpikir siapa yang bisa menemaniku kesana wkwk. Bahkan, atas saran Bu CEO DIARI, aku pun menghubungi grup DSLr haha. Malam itu, belum mendapatkan konfirmasi. Mungkin semuanya sudah mematikan handponenya, sudah tenang dengan malam beristirahatnya wkwk. Maafkan aku, yang suka on pada malam hari, mengganggu ketenangan tidur teman-teman hahaha.

Sejenak kulupakan masalah berkunjung ke kawasan Mangrove, Cengkrong itu. Pokoknya, kalau dapat teman ya berangkat. Kalau tidak, ya tidak jadi berangkat wkwk.

Aku pun merampungkan urusan di malam itu, karena aku tak mau ada beban tugas yang belum terselesaikan, yakni koreksi tulisan. Akupun mengoreksi tulisan dari orang yang sudah ahli menulis. Entahlah tujuannya apa meminta aku mengoreksinya haha.

Teringat oleh ucapan dr. Arif Alamsyah, jika perkara satu/ dua menit saja ditinggalkan, bagaimana dengan perkara yang besar? Selama aku masih belum ngantuk berat, aku akan menyelesaikannya malam itu juga haha. Ya begitulah aku, bisa tidur malam, bangun pagi, tetapi siang biasanya mengantuk wkwk.

Singkat cerita, aku tidur sekitar pukul 00.30. Alhamdulillah, beban tugas sudah cukup habis wkwk. Sebelum tertumpuk tugas lain.

Sebelum bunyi alarm handphoneku berbunyi, anehnya aku sudah terbangun. Masih jam 4 kurang wkwk. Mata rasanya masih enggan terbuka, tetapi suara ibu di dapur, mau tidak mau membangunkanku haha. Shalat tahajjud 2 rakaat, ditutup witir, tidur lagi, karena belum subuh wkwk

Pagi itu pun, berbeda dengan di kos, yang cuma buka buku dan laptop. Kalau di rumah, sudah bersih-bersih rumah dari depan hingga belakang. Pencitraan wkwk.

Sembari mengecek handpone, alhamdulillah ternyata dibalas oleh temanku. Dia pun bisa menemaniku ke Cengkrong. Merelakan agendanya untukku. MaasyaAllah, baik sekali, ya :)

Akhirnya, tanpa rencana yang panjang, aku dan temanku berangkat kesana. Mengumpulkan data, sekaligus melepaskan penat. Bercerita banyak hal wkwk. Sepulang dari sana, sore harinya, akupun diajak ibuku mengelilingi jalan di kecamatan, sembari membelikan bakso untuk adik. Dan, dilanjutkan dengan mengerjakan PPT Desain Operasional penelitian, yang deadline malam ini juga hahaha.

Karena tulisan ini ternyata sudah begitu panjang. Sudahlah kuakhiri sampai disini wkwk.

Tulisan panjang ini ialah peristiwa yang kualami sekitar 36 jam selama pulang kampung. Kutulis sekitar satu jam sebelum keberangkatan bis yang akan kutumpangi, tersebab datang lebih awal 1 jam haha (salah jadwal). Hitung-hitung sembari menunggu, biar tidak mengantuk wkwk. Malam ini, Jumat malam Sabtu, tepat pukul 00.00 WIB, aku kembali ke Malang via Surabaya, karena Sabtu pagi harus ada kuliah tambahan dan tidak ada bis ke arah Malang. Bismillah.

Sekitar 36 jam ini begitu berharga. Alhamdulillah, biidzinillah, banyak hal yang bisa kulakukan. Ya, begitulah waktu. Ketika kita bisa menghargainya, mengisinya dengan ragam kegiatan, maka waktu akan terasa begitu berharga. Jangan menunda-nunda, jangan menyia-nyiakannya. Jangan mengeluh dan lakukanlah saja sesuai porsi kita. Semuanya pasti akan berlalu, satu persatu.

Sungguh, dunia ialah tempat berlelah-lelah untuk mencapai keridhaan-Nya. Dan syurgalah tempat beristirahat yang sesungguhnya. Dan setiap kita yang merasa lelah, sungguh tak ada apa-apanya dibandingkan dengan perjuangan banyak orang di luar sana. Dinikmati saja. InsyaAllah akan terasa membahagiakan :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

1.     Bagaimana cara untuk mulai menulis ? Apabila ditanya cara untuk memulai menulis, tentunya ini bukanlah hal yang terlalu teoritis. Setiap penulis punya cara tersendiri untuk memulai menulis dan mungkin cara mereka juga berbeda-beda. Ada yang memulai dengan menuliskan idenya di kertas dan membuat kerangkanya, ada yang langsung mengetik di komputer, ada yang mencari target lomba menulis terlebih dahulu, ada pula yang mempunyai banyak ide, namun susah menuliskannya sebelum berdiskusi. Nah, saya juga punya tips sendiri untuk memulai menulis. Inilah cara yang kerap kali saya terapkan ketika memulai menulis. a. Menuliskan target Menurut pengalaman saya, inilah cara yang paling ampuh untuk memulai menulis, terutama untuk penulis pemula. Dengan menuliskan target, maka secara tidak langsung akan memaksa dan membiasakan diri kita untuk menulis. Saya biasanya menulis target menulis terdekat di buku khusus untuk beberapa bulan ke depan. Apa yang saya tulis ialah da...

Profil Singkat Eka Imbia Agus Diartika untuk FIM 21

Kolaborasi tentunya menjadi hal mutlak agar kita dapat berkembang. Menjadi bagian dari Forum Indonesia Muda (FIM) ialah mimpi saya sejak 2 tahun yang lalu, 2017. Pada tahun tersebut, saya sudah mendaftarkan diri pada FIM 19, namun sayangnya, saat itu masih terhalang jarak karena saya masih berada di Malaysia dalam program PPL Internasional. Tahun ini, saya kembali membulatkan tekad untuk bisa menjadi bagian dari keluarga FIM. Untuk menjadi bagian dari FIM, tentunya dibutuhkan persiapan yang sangat matang. Di balik kegagalan saya untuk menjadi bagian dari FIM tahun 2017, saya percaya bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk terus menggali potensi yang saya miliki dan terus memperbaiki diri, sehingga untuk FIM 21 ini saya memilih jalur Young Expert. Terlahir di sebuah kabupaten kecil di Jawa Timur, yaitu Trenggalek, menjadikan saya terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Sejak kecil, kedua orangtua saya selalu menanamkan arti perjuangan. Ayah selalu membiasakan saya untuk bekerja ke...

KERJAKAN SESUATU YANG BERMANFAAT

Bismillah. Sahabat, marilah sejenak mengingat-ingat segala hal yang telah kita lakukan hari ini. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kita semua tahu, waktu yang telah berlalu tak akan mungkin bisa kembali. Tak mungkin bisa berulang. Dan apapun yang telah kita lakukan, semua pasti diawasi oleh-Nya. Tiada lekang oleh penilaian-Nya, dan semuanya pasti akan dimintai pertanggungjawaban kelak. Lalu, hal apakah yang telah kita perbuat hari ini? Apakah hal yang penuh kebermanfaatan ataukah sebaliknya? Apakah di sela waktu tersebut selalu terselip nama-Nya dalam dzikir kita? Apakah telah terbaca merdu kalam-Nya pada setiap waktu yang dianugerahkan-Nya? Apakah kita telah meninggalkan hal yang tak bermanfaat untuk setiap detiknya? Marilah kita bersama bermuhasabah. Atas setiap detik waktu yang diberi. Atas setiap degup jantung yang berdetak. Atas setiap nafas yang berhembus. Karena semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya. Marilah kita manfaatkan segala kesempatan yang ad...