Kamis siang kemarin, sekitar hampir dhuhur, aku dan adikku sampai di rumah. Rencana pulang kampung terealisasi lebih awal karena aku harus mengantar adikku yang sakit. Awalnya, memang tak ada rencana sama sekali untuk pulang hari kamis kemarin. Kami telah merencanakan sejak jauh hari untuk pulang H-1 sebelum pemilu. Qadarullah, kuliahku yang biasanya masuk pada hari kamis diliburkan karena pak dosen sedang ada kegiatan di luar. Dan, senang sekali, akhirnya aku bisa pulang kampung.
Akupun tak begitu memperhatikan bahwa Sabtu ada jam pengganti untuk salah satu matakuliah. Yang penting, mengantar adik pulang terlebih dahulu. Masalah balik lagi ke Malang, entahlah, dipikirkan sambil jalan wkwk. Ya beginilah, golongan darah O, yang suka melakukan sesuatu dengan tiba-tiba.
Sesampai di rumah, bahagia sekali rasanya. Begitu nyata suasana pedesaan yang menyejukkan pandangan mata, mendamaikan suasana hati. Di depan rumah, terpal digelar untuk mengeringkan padi. Di belakang rumah, buah jambu begitu banyak. Ranum. Beberapa jatuh di tanah. Aku pun dengan senang hati memetik bebuahan tersebut. Kemudian langsung kucicipi segarnya. Aduhai, nikmat sekali.
Ketika di rumah, sudah biasa putri kecilnya mbak sepupu main ke rumahku. Menambah riuhnya di rumah. Ia pun memainkan handponeku, hingga membuat beberapa story wkwk. Tak apalah, jarang-jarang bisa membercandainya. Sementara ibu dan bapak yang selalu perhatian kepada anaknya, selalu menawarkan ini-itu kalau di rumah. Benar sekali. Di rumah itu, bahagia begitu nyata. Beban pikiran akan tugas dan kesibukan kuliah rasanya terlepaslah seketika. Adik pun, yang awalnya sakit, mulai pulih kembali, sejak beberapa saat di rumah wkwk.
Kultur mengunjungi saudara pun begitu menyenangkan hati. Bertemu mbak, budhe, mbah, bulek, pakdhe, paklik, pun dengan orang-orang di masjid. Begitu menyenangkan, bukan?
Terlepas dari bahagianya, seketika teringat akan tugas yang belum terselesaikan haha. Selepas maghrib, langsung kubuka laptopku, menyelesaikan editing soal yang akan diimplementasikan di Malang. Maafkan aku, teman-teman sekelompokku, kali ini aku absen tidak mengikuti kegiatan implementasi hihi. Alhamdulillah, berjalan lancar, ya :)
Alhamdulillah, editing selesai dengan segala dramanya. Kulanjutkan untuk segera merampungkan desain poster kegiatan Workshop Menulis, karena sudah ditagih wkwkw. Maafkan aku pak ketum, karena kemarin banyak beralasan untuk tidak segera mengerjakan wkwk. Untungnya, ketika siang hari sudah mendapatkan data pemateri yang akan dimasukkan ke poster, sehingga kali ini tinggal menginputnya. Qadarullah, aplikasi CorelDraw yang tidak original tiba-tiba rewel huhu. Namun, atas bantuan Canva.com, desain poster itupun bisa selesai, hampir tengah malam. Ya, meskipun masih abal-abal. Maklum, desainer amatir haha.
Di sela-sela pengerjaan desain itu, tetiba ada panggilan tak terjawab. Ternyata dari pak dosbingku. Lalu, bapak tersebut mengikutinya dengan pesan singkat, bertanya mengenai mitra penelitian, yang insyaAllah akan dilaksanakan di Cengkrong, Trenggalek. Ya, karena posisiku di Trenggalek, aku pun harus menyempatkan diri mengunjungi tempat yang akan dijadikan penelitian itu. Mulai risau. Pastilah aku tidak diizinkan oleh ibuku untuk kesana sendirian. Jalan yang cukup berkelok ke arah pantai, ditempuh sekitar 1 jam, bukanlah perjalanan yang singkat untukku sebagai anak rumahan wkwk. Malam itu juga, aku langsung menghubungi teman baikku di rumah :). Mulai berpikir siapa yang bisa menemaniku kesana wkwk. Bahkan, atas saran Bu CEO DIARI, aku pun menghubungi grup DSLr haha. Malam itu, belum mendapatkan konfirmasi. Mungkin semuanya sudah mematikan handponenya, sudah tenang dengan malam beristirahatnya wkwk. Maafkan aku, yang suka on pada malam hari, mengganggu ketenangan tidur teman-teman hahaha.
Sejenak kulupakan masalah berkunjung ke kawasan Mangrove, Cengkrong itu. Pokoknya, kalau dapat teman ya berangkat. Kalau tidak, ya tidak jadi berangkat wkwk.
Aku pun merampungkan urusan di malam itu, karena aku tak mau ada beban tugas yang belum terselesaikan, yakni koreksi tulisan. Akupun mengoreksi tulisan dari orang yang sudah ahli menulis. Entahlah tujuannya apa meminta aku mengoreksinya haha.
Teringat oleh ucapan dr. Arif Alamsyah, jika perkara satu/ dua menit saja ditinggalkan, bagaimana dengan perkara yang besar? Selama aku masih belum ngantuk berat, aku akan menyelesaikannya malam itu juga haha. Ya begitulah aku, bisa tidur malam, bangun pagi, tetapi siang biasanya mengantuk wkwk.
Singkat cerita, aku tidur sekitar pukul 00.30. Alhamdulillah, beban tugas sudah cukup habis wkwk. Sebelum tertumpuk tugas lain.
Sebelum bunyi alarm handphoneku berbunyi, anehnya aku sudah terbangun. Masih jam 4 kurang wkwk. Mata rasanya masih enggan terbuka, tetapi suara ibu di dapur, mau tidak mau membangunkanku haha. Shalat tahajjud 2 rakaat, ditutup witir, tidur lagi, karena belum subuh wkwk
Pagi itu pun, berbeda dengan di kos, yang cuma buka buku dan laptop. Kalau di rumah, sudah bersih-bersih rumah dari depan hingga belakang. Pencitraan wkwk.
Sembari mengecek handpone, alhamdulillah ternyata dibalas oleh temanku. Dia pun bisa menemaniku ke Cengkrong. Merelakan agendanya untukku. MaasyaAllah, baik sekali, ya :)
Akhirnya, tanpa rencana yang panjang, aku dan temanku berangkat kesana. Mengumpulkan data, sekaligus melepaskan penat. Bercerita banyak hal wkwk. Sepulang dari sana, sore harinya, akupun diajak ibuku mengelilingi jalan di kecamatan, sembari membelikan bakso untuk adik. Dan, dilanjutkan dengan mengerjakan PPT Desain Operasional penelitian, yang deadline malam ini juga hahaha.
Karena tulisan ini ternyata sudah begitu panjang. Sudahlah kuakhiri sampai disini wkwk.
Tulisan panjang ini ialah peristiwa yang kualami sekitar 36 jam selama pulang kampung. Kutulis sekitar satu jam sebelum keberangkatan bis yang akan kutumpangi, tersebab datang lebih awal 1 jam haha (salah jadwal). Hitung-hitung sembari menunggu, biar tidak mengantuk wkwk. Malam ini, Jumat malam Sabtu, tepat pukul 00.00 WIB, aku kembali ke Malang via Surabaya, karena Sabtu pagi harus ada kuliah tambahan dan tidak ada bis ke arah Malang. Bismillah.
Sekitar 36 jam ini begitu berharga. Alhamdulillah, biidzinillah, banyak hal yang bisa kulakukan. Ya, begitulah waktu. Ketika kita bisa menghargainya, mengisinya dengan ragam kegiatan, maka waktu akan terasa begitu berharga. Jangan menunda-nunda, jangan menyia-nyiakannya. Jangan mengeluh dan lakukanlah saja sesuai porsi kita. Semuanya pasti akan berlalu, satu persatu.
Sungguh, dunia ialah tempat berlelah-lelah untuk mencapai keridhaan-Nya. Dan syurgalah tempat beristirahat yang sesungguhnya. Dan setiap kita yang merasa lelah, sungguh tak ada apa-apanya dibandingkan dengan perjuangan banyak orang di luar sana. Dinikmati saja. InsyaAllah akan terasa membahagiakan :)
Akupun tak begitu memperhatikan bahwa Sabtu ada jam pengganti untuk salah satu matakuliah. Yang penting, mengantar adik pulang terlebih dahulu. Masalah balik lagi ke Malang, entahlah, dipikirkan sambil jalan wkwk. Ya beginilah, golongan darah O, yang suka melakukan sesuatu dengan tiba-tiba.
Sesampai di rumah, bahagia sekali rasanya. Begitu nyata suasana pedesaan yang menyejukkan pandangan mata, mendamaikan suasana hati. Di depan rumah, terpal digelar untuk mengeringkan padi. Di belakang rumah, buah jambu begitu banyak. Ranum. Beberapa jatuh di tanah. Aku pun dengan senang hati memetik bebuahan tersebut. Kemudian langsung kucicipi segarnya. Aduhai, nikmat sekali.
Ketika di rumah, sudah biasa putri kecilnya mbak sepupu main ke rumahku. Menambah riuhnya di rumah. Ia pun memainkan handponeku, hingga membuat beberapa story wkwk. Tak apalah, jarang-jarang bisa membercandainya. Sementara ibu dan bapak yang selalu perhatian kepada anaknya, selalu menawarkan ini-itu kalau di rumah. Benar sekali. Di rumah itu, bahagia begitu nyata. Beban pikiran akan tugas dan kesibukan kuliah rasanya terlepaslah seketika. Adik pun, yang awalnya sakit, mulai pulih kembali, sejak beberapa saat di rumah wkwk.
Kultur mengunjungi saudara pun begitu menyenangkan hati. Bertemu mbak, budhe, mbah, bulek, pakdhe, paklik, pun dengan orang-orang di masjid. Begitu menyenangkan, bukan?
Terlepas dari bahagianya, seketika teringat akan tugas yang belum terselesaikan haha. Selepas maghrib, langsung kubuka laptopku, menyelesaikan editing soal yang akan diimplementasikan di Malang. Maafkan aku, teman-teman sekelompokku, kali ini aku absen tidak mengikuti kegiatan implementasi hihi. Alhamdulillah, berjalan lancar, ya :)
Alhamdulillah, editing selesai dengan segala dramanya. Kulanjutkan untuk segera merampungkan desain poster kegiatan Workshop Menulis, karena sudah ditagih wkwkw. Maafkan aku pak ketum, karena kemarin banyak beralasan untuk tidak segera mengerjakan wkwk. Untungnya, ketika siang hari sudah mendapatkan data pemateri yang akan dimasukkan ke poster, sehingga kali ini tinggal menginputnya. Qadarullah, aplikasi CorelDraw yang tidak original tiba-tiba rewel huhu. Namun, atas bantuan Canva.com, desain poster itupun bisa selesai, hampir tengah malam. Ya, meskipun masih abal-abal. Maklum, desainer amatir haha.
Di sela-sela pengerjaan desain itu, tetiba ada panggilan tak terjawab. Ternyata dari pak dosbingku. Lalu, bapak tersebut mengikutinya dengan pesan singkat, bertanya mengenai mitra penelitian, yang insyaAllah akan dilaksanakan di Cengkrong, Trenggalek. Ya, karena posisiku di Trenggalek, aku pun harus menyempatkan diri mengunjungi tempat yang akan dijadikan penelitian itu. Mulai risau. Pastilah aku tidak diizinkan oleh ibuku untuk kesana sendirian. Jalan yang cukup berkelok ke arah pantai, ditempuh sekitar 1 jam, bukanlah perjalanan yang singkat untukku sebagai anak rumahan wkwk. Malam itu juga, aku langsung menghubungi teman baikku di rumah :). Mulai berpikir siapa yang bisa menemaniku kesana wkwk. Bahkan, atas saran Bu CEO DIARI, aku pun menghubungi grup DSLr haha. Malam itu, belum mendapatkan konfirmasi. Mungkin semuanya sudah mematikan handponenya, sudah tenang dengan malam beristirahatnya wkwk. Maafkan aku, yang suka on pada malam hari, mengganggu ketenangan tidur teman-teman hahaha.
Sejenak kulupakan masalah berkunjung ke kawasan Mangrove, Cengkrong itu. Pokoknya, kalau dapat teman ya berangkat. Kalau tidak, ya tidak jadi berangkat wkwk.
Aku pun merampungkan urusan di malam itu, karena aku tak mau ada beban tugas yang belum terselesaikan, yakni koreksi tulisan. Akupun mengoreksi tulisan dari orang yang sudah ahli menulis. Entahlah tujuannya apa meminta aku mengoreksinya haha.
Teringat oleh ucapan dr. Arif Alamsyah, jika perkara satu/ dua menit saja ditinggalkan, bagaimana dengan perkara yang besar? Selama aku masih belum ngantuk berat, aku akan menyelesaikannya malam itu juga haha. Ya begitulah aku, bisa tidur malam, bangun pagi, tetapi siang biasanya mengantuk wkwk.
Singkat cerita, aku tidur sekitar pukul 00.30. Alhamdulillah, beban tugas sudah cukup habis wkwk. Sebelum tertumpuk tugas lain.
Sebelum bunyi alarm handphoneku berbunyi, anehnya aku sudah terbangun. Masih jam 4 kurang wkwk. Mata rasanya masih enggan terbuka, tetapi suara ibu di dapur, mau tidak mau membangunkanku haha. Shalat tahajjud 2 rakaat, ditutup witir, tidur lagi, karena belum subuh wkwk
Pagi itu pun, berbeda dengan di kos, yang cuma buka buku dan laptop. Kalau di rumah, sudah bersih-bersih rumah dari depan hingga belakang. Pencitraan wkwk.
Sembari mengecek handpone, alhamdulillah ternyata dibalas oleh temanku. Dia pun bisa menemaniku ke Cengkrong. Merelakan agendanya untukku. MaasyaAllah, baik sekali, ya :)
Akhirnya, tanpa rencana yang panjang, aku dan temanku berangkat kesana. Mengumpulkan data, sekaligus melepaskan penat. Bercerita banyak hal wkwk. Sepulang dari sana, sore harinya, akupun diajak ibuku mengelilingi jalan di kecamatan, sembari membelikan bakso untuk adik. Dan, dilanjutkan dengan mengerjakan PPT Desain Operasional penelitian, yang deadline malam ini juga hahaha.
Karena tulisan ini ternyata sudah begitu panjang. Sudahlah kuakhiri sampai disini wkwk.
Tulisan panjang ini ialah peristiwa yang kualami sekitar 36 jam selama pulang kampung. Kutulis sekitar satu jam sebelum keberangkatan bis yang akan kutumpangi, tersebab datang lebih awal 1 jam haha (salah jadwal). Hitung-hitung sembari menunggu, biar tidak mengantuk wkwk. Malam ini, Jumat malam Sabtu, tepat pukul 00.00 WIB, aku kembali ke Malang via Surabaya, karena Sabtu pagi harus ada kuliah tambahan dan tidak ada bis ke arah Malang. Bismillah.
Sekitar 36 jam ini begitu berharga. Alhamdulillah, biidzinillah, banyak hal yang bisa kulakukan. Ya, begitulah waktu. Ketika kita bisa menghargainya, mengisinya dengan ragam kegiatan, maka waktu akan terasa begitu berharga. Jangan menunda-nunda, jangan menyia-nyiakannya. Jangan mengeluh dan lakukanlah saja sesuai porsi kita. Semuanya pasti akan berlalu, satu persatu.
Sungguh, dunia ialah tempat berlelah-lelah untuk mencapai keridhaan-Nya. Dan syurgalah tempat beristirahat yang sesungguhnya. Dan setiap kita yang merasa lelah, sungguh tak ada apa-apanya dibandingkan dengan perjuangan banyak orang di luar sana. Dinikmati saja. InsyaAllah akan terasa membahagiakan :)
Komentar
Posting Komentar