Langsung ke konten utama

Yang Susah Bukan Memulai, Namun Menekuni

Sering kita mendengar pernyataan yang senada dengan judul di atas, bahwasanya yang sulit bukanlah di permulaannya, namun mengistiqamahkannya. Kurasa, apapun pekerjaannya, itulah hal yang tersulit dilakukan. Yaps, benar sekali. Pantas saja Allah mengistimewakan orang yang istiqamah. Sebagaimana dalam hadits disebutkan bahwa "Amal yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus menerus meskipun sedikit”. (HR Bukhari).

Mengenai hal ini, berkali-kali aku pun mengalaminya. Banyak hal yang mudah untuk mengawalinya, bersemangat dalam memulainya, namun untuk menekuninya memang begitu sulit. Ya, sebagaimana saat ini. Salah satu keinginan saya ialah one day one posting, satu hari satu tulisan. Di awal-awal aku menetapkan keinginan itu, bisa saja aku menuliskan 2-3 tulisan dalam 1 hari. Namun ternyata, hal itupun tak berjalan lama. Hingga akhirnya, banyak hari yang bolong tanpa menulis. Sungguh menyedihkan huhu.

Bukan hanya menulis saja. Dalam membaca pun seperti ini. Ada saat yang sangat menggebu-gebu untuk membaca, ada saat yang sangat malas untuk membaca, walau hanya satu lembar. Di suatu ketika aku ingin sekali membaca buku, 1 buku yang cukup tebal pun bisa habis dalam waktu sekitar 2 jam. Namun, kebiasaan ini tak bertahan lama. Hanya di awal-awal saja.

Bukan hanya itu saja. Dalam hal apapun saya rasa memang seperti itu. Dalam membaca dan menghafal Al-quran juga berlaku hal ini. Dalam membiasakan shalat tahajjud, shalat dhuha, shalat rawatib pun demikian.

Sungguh, sangat mudah dalam memulai, daripada dalam menekuni. Maka, dalam melakukan apapun, sebaiknya diniatkan secara benar, sedikit-sedikit saja, namun berkelanjutan. InsyaAllah itu yang lebih baik, dari pada hanya bersemangat di awal. Selalu memohon pada Allah untuk mengistiqamahkan hati ini di jalan-Nya.

"Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”

Komentar

  1. Huuuuhhhhh..
    Semangatnya kadang naik turun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhu iya mbk. Moga abis ini ndak ya mbk hehehe. Naik terus 😂

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

1.     Bagaimana cara untuk mulai menulis ? Apabila ditanya cara untuk memulai menulis, tentunya ini bukanlah hal yang terlalu teoritis. Setiap penulis punya cara tersendiri untuk memulai menulis dan mungkin cara mereka juga berbeda-beda. Ada yang memulai dengan menuliskan idenya di kertas dan membuat kerangkanya, ada yang langsung mengetik di komputer, ada yang mencari target lomba menulis terlebih dahulu, ada pula yang mempunyai banyak ide, namun susah menuliskannya sebelum berdiskusi. Nah, saya juga punya tips sendiri untuk memulai menulis. Inilah cara yang kerap kali saya terapkan ketika memulai menulis. a. Menuliskan target Menurut pengalaman saya, inilah cara yang paling ampuh untuk memulai menulis, terutama untuk penulis pemula. Dengan menuliskan target, maka secara tidak langsung akan memaksa dan membiasakan diri kita untuk menulis. Saya biasanya menulis target menulis terdekat di buku khusus untuk beberapa bulan ke depan. Apa yang saya tulis ialah da...

Profil Singkat Eka Imbia Agus Diartika untuk FIM 21

Kolaborasi tentunya menjadi hal mutlak agar kita dapat berkembang. Menjadi bagian dari Forum Indonesia Muda (FIM) ialah mimpi saya sejak 2 tahun yang lalu, 2017. Pada tahun tersebut, saya sudah mendaftarkan diri pada FIM 19, namun sayangnya, saat itu masih terhalang jarak karena saya masih berada di Malaysia dalam program PPL Internasional. Tahun ini, saya kembali membulatkan tekad untuk bisa menjadi bagian dari keluarga FIM. Untuk menjadi bagian dari FIM, tentunya dibutuhkan persiapan yang sangat matang. Di balik kegagalan saya untuk menjadi bagian dari FIM tahun 2017, saya percaya bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk terus menggali potensi yang saya miliki dan terus memperbaiki diri, sehingga untuk FIM 21 ini saya memilih jalur Young Expert. Terlahir di sebuah kabupaten kecil di Jawa Timur, yaitu Trenggalek, menjadikan saya terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Sejak kecil, kedua orangtua saya selalu menanamkan arti perjuangan. Ayah selalu membiasakan saya untuk bekerja ke...

KERJAKAN SESUATU YANG BERMANFAAT

Bismillah. Sahabat, marilah sejenak mengingat-ingat segala hal yang telah kita lakukan hari ini. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kita semua tahu, waktu yang telah berlalu tak akan mungkin bisa kembali. Tak mungkin bisa berulang. Dan apapun yang telah kita lakukan, semua pasti diawasi oleh-Nya. Tiada lekang oleh penilaian-Nya, dan semuanya pasti akan dimintai pertanggungjawaban kelak. Lalu, hal apakah yang telah kita perbuat hari ini? Apakah hal yang penuh kebermanfaatan ataukah sebaliknya? Apakah di sela waktu tersebut selalu terselip nama-Nya dalam dzikir kita? Apakah telah terbaca merdu kalam-Nya pada setiap waktu yang dianugerahkan-Nya? Apakah kita telah meninggalkan hal yang tak bermanfaat untuk setiap detiknya? Marilah kita bersama bermuhasabah. Atas setiap detik waktu yang diberi. Atas setiap degup jantung yang berdetak. Atas setiap nafas yang berhembus. Karena semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya. Marilah kita manfaatkan segala kesempatan yang ad...