“Belajar di waktu kecil
bagaikan mengukir di atas batu, belajar sesudah besar bagaikan mengukir di atas
air”. Mungkin kalimat tersebut seringkali kita dengar
dari kita kecil dulu hingga sekarang. Namun, sore tadi, ada hal yang berbeda.
Ustadzah di tempat kami belajar tahsin mengubahnya seperti ini, “Belajar
di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, belajar sesudah besar bagaikan
mengukir di atas batu”. Dengan demikian, secara tidak langung ustadzah
menginstruksikan kepada kami untuk mengubah mindset, yakni
kapanpun kita belajar, kita bisa diberikan kemudahan; mudah memahami dan mudah
menghafalkan.
Ya, karena memang
peserta tahsin kali ini mayoritas ialah ibu-ibu, yang usianya sekitar 40-50
tahun. Golongan mudanya hanya beberapa hehe. Maasya Allah, jujur
saja, saya kagum dengan mereka, begitu semangat untuk belajar Al-Qur’an di
usianya yang tak muda lagi. Meski agak susah dalam melafadzkan huruf hijaiyah
dan juga tak punya nafas panjang untuk membaca Al-Qur’an dengan lagu jiharkah,
namun ada kesungguhan yang terpancar pada mereka.
~~~
“Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia
dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan
terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua
pahala” (HR. Muslim).
~~~
Terkadang, ada di antara
ibu-ibu itu yang mengeluh susah dalam menghafalkan. Apalagi ketika diminta
setoran juz 30 beserta hafalannya hehe. “Aku saja cukup berat, apalagi
ibu-ibu itu”, pikirku. Hehe. Namun, yang harus kita lakukan ialah
mengubah mindset susah menjadi mudah, karena sungguh tiadalah
yang susah ketika kita mau belajar, apalagi dalam membaca Al-Quran. Tidakkah
percaya dengan Allah, yang telah menyatakan “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka
adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS.
Al-Qamar: 17), bahkan Dia telah mengulangi sebanyak 4 kali? Maka, ubahlah mindset itu
dengan hal positif, bahwasanya ketika kita mau belajar, pastilah Allah akan
mudahkan. Meski berlelah-lelah, namun ini ialah jalan menuju cinta Allah. InsyaAllah. Apalagi
yang masih muda, yuk kita belajar Al-Qur’an. Tunggu apalagi.
“Bila kau tak tahan
lelahnya belajar, maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan.” (Imam
Syafi’i)
Komentar
Posting Komentar