Langsung ke konten utama

Perjuangan Baru Dimulai


            Menjadi mahasiswa baru (lagi) ialah momen yang paling mengesankan. Tak dapat dipungkiri, rentetan tugas mulai menyerbu tanpa basa-basi. Laporan praktikum mulai menghiasi hari-hari. Tugas presentasi pun mengiringi. Membuat mahasiswa baru merasa kaget dengan masa transisi ini. Yang awalnya masih menikmati hari dengan bersantai, tetiba deadline tugas hadir tak bisa ditunda lagi. Akhirnya, keluhan pun mulai terucap disana-sini. Lalu, bagaimanakah kita harus menyikapi?

Konsekuensi, satu kata yang mampu mewakili ini. Ketika pilihan sudah ditetapkan, maka tugas kita ialah menjalani. Ketika niat telah dibulatkan, maka tugas kita ialah menekuni. Dan sesungguhnya, perjuangan baru dimulai. Kesungguhan dan ketangguhan sedang dipertaruhkan, untuk menguji seberapa kuat pundak ini menahan. Keikhlasan tengah ditumbuhkan, seiring dengan langkah kaki menuju kesuksesan.

Maka, berjuanglah. Tanpa berkeluh, yang akan hanya menambah beban masalah. Bergeraklah, segera menyelesaikan tugas yang datang dari segala arah. Tetaplah mohon kepada Allah, niscaya Dia akan memberi kemudahan di setiap langkah. Karena sesungguhnya, setiap perkara itu mudah, ketika ikhtiar terus dipertahankan, dan ketika doa selalu ditanamkan. Dia yang akan selalu mencurahkan kekuatan. Percayalah.

“Berlelah-lelahlah, karena manisnya hidup kan terasa setelah lelah berjuang” (Imam Syafi’i)
Selamat berjuang, untuk segala hal yang hendak diperjuangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

1.     Bagaimana cara untuk mulai menulis ? Apabila ditanya cara untuk memulai menulis, tentunya ini bukanlah hal yang terlalu teoritis. Setiap penulis punya cara tersendiri untuk memulai menulis dan mungkin cara mereka juga berbeda-beda. Ada yang memulai dengan menuliskan idenya di kertas dan membuat kerangkanya, ada yang langsung mengetik di komputer, ada yang mencari target lomba menulis terlebih dahulu, ada pula yang mempunyai banyak ide, namun susah menuliskannya sebelum berdiskusi. Nah, saya juga punya tips sendiri untuk memulai menulis. Inilah cara yang kerap kali saya terapkan ketika memulai menulis. a. Menuliskan target Menurut pengalaman saya, inilah cara yang paling ampuh untuk memulai menulis, terutama untuk penulis pemula. Dengan menuliskan target, maka secara tidak langsung akan memaksa dan membiasakan diri kita untuk menulis. Saya biasanya menulis target menulis terdekat di buku khusus untuk beberapa bulan ke depan. Apa yang saya tulis ialah da...

Profil Singkat Eka Imbia Agus Diartika untuk FIM 21

Kolaborasi tentunya menjadi hal mutlak agar kita dapat berkembang. Menjadi bagian dari Forum Indonesia Muda (FIM) ialah mimpi saya sejak 2 tahun yang lalu, 2017. Pada tahun tersebut, saya sudah mendaftarkan diri pada FIM 19, namun sayangnya, saat itu masih terhalang jarak karena saya masih berada di Malaysia dalam program PPL Internasional. Tahun ini, saya kembali membulatkan tekad untuk bisa menjadi bagian dari keluarga FIM. Untuk menjadi bagian dari FIM, tentunya dibutuhkan persiapan yang sangat matang. Di balik kegagalan saya untuk menjadi bagian dari FIM tahun 2017, saya percaya bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk terus menggali potensi yang saya miliki dan terus memperbaiki diri, sehingga untuk FIM 21 ini saya memilih jalur Young Expert. Terlahir di sebuah kabupaten kecil di Jawa Timur, yaitu Trenggalek, menjadikan saya terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Sejak kecil, kedua orangtua saya selalu menanamkan arti perjuangan. Ayah selalu membiasakan saya untuk bekerja ke...

KERJAKAN SESUATU YANG BERMANFAAT

Bismillah. Sahabat, marilah sejenak mengingat-ingat segala hal yang telah kita lakukan hari ini. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kita semua tahu, waktu yang telah berlalu tak akan mungkin bisa kembali. Tak mungkin bisa berulang. Dan apapun yang telah kita lakukan, semua pasti diawasi oleh-Nya. Tiada lekang oleh penilaian-Nya, dan semuanya pasti akan dimintai pertanggungjawaban kelak. Lalu, hal apakah yang telah kita perbuat hari ini? Apakah hal yang penuh kebermanfaatan ataukah sebaliknya? Apakah di sela waktu tersebut selalu terselip nama-Nya dalam dzikir kita? Apakah telah terbaca merdu kalam-Nya pada setiap waktu yang dianugerahkan-Nya? Apakah kita telah meninggalkan hal yang tak bermanfaat untuk setiap detiknya? Marilah kita bersama bermuhasabah. Atas setiap detik waktu yang diberi. Atas setiap degup jantung yang berdetak. Atas setiap nafas yang berhembus. Karena semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya. Marilah kita manfaatkan segala kesempatan yang ad...