Langsung ke konten utama

Hei, Jangan Gampang Baper

Entah mengapa, akhir-akhir ini saya tertarik untuk menuliskan perkara ini. Di samping saya tak mahir untuk mengulas masalah lain, termasuk isu politik maupun ekonomi, masalah hati juga penting untuk dibahas. Apalagi, ketika saya menulis tentang perasaan dan jodoh, segera smartphone saya akan ramai dan banyak komentar maupun pertanyaan bermunculan. Berbeda, ketika saya membahas tentang kematian. Padahal sejatinya, posisi jodoh dan kematian adalah sama. Tidak ada yang tahu, melainkan Allah yang telah menggariskan. Hei, bangun. Jangan melulu memikirkan jodoh. Menunggu jodoh? Penting juga. Namun, jangan sampai lupa akan suatu hal yang telah menunggu kita, yaitu kematian. Persiapkan kedua-duanya. Tulisan ini tentunya menjadi perenungan bagi saya sendiri dan semoga bermanfaat untuk yang lain.
Seringkali, teman saya menyampaikan curhatannya perihal ini. Banyak kasus, perempuan yang terlanjur jatuh pada cinta yang salah, pada goda rayu lelaki penebar sensasi. Si perempuan telanjur baper, menaruh rasa. Setelah ditanyakan kepastiannya pada si lelaki, ternyata nihil. Si lelaki tidak ada perasaan apa-apa dengan si perempuan dan menganggap perlakuannya ke perempuan tersebut biasa-biasa saja. Kalau masalahnya seperti ini bakalan lebih rumit. Pasti ada sakit yang tersisa di hatinya. Hei perempuan, jangan gampang baper, jangan gampang menaruh hati sama laki-laki, jangan gampang berharap pada suatu hal yang belum pasti. Bisa jadi, mereka melakukan hal serupa kepada perempuan lain.
Tolong, untuk laki-laki, jangan tebar pesona, jangan bikin perempuan berharap lebih besar. Jangan mengirimkan pesan yang seolah perhatian dan memberikan harapan. Kita harus sama-sama menundukkan pandangan, bergaul dengan ahsan, meneladani cara berinterasi para shahabah dan shahabiyah pada jalan yang beriring keridhaan-Nya.
Hei, bangun. Jangan baper. Justru, lelaki yang suka menghubungimu dengan bahasan yang tak begitu penting maupun lelaki yang menebar harapan, itu bukanlah lelaki yang baik untukmu. Lawanlah kuat-kuat. Jangan gampang baper. Tidak usah terlalu berlebih memikirkan jodoh. Selama masih ada Allah di hatimu, kau akan baik-baik saja. Fokuslah untuk memperbaiki diri, menyibukkan diri dengan karya dan prestasi, bukan memikirkan si dia yang belum pasti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

1.     Bagaimana cara untuk mulai menulis ? Apabila ditanya cara untuk memulai menulis, tentunya ini bukanlah hal yang terlalu teoritis. Setiap penulis punya cara tersendiri untuk memulai menulis dan mungkin cara mereka juga berbeda-beda. Ada yang memulai dengan menuliskan idenya di kertas dan membuat kerangkanya, ada yang langsung mengetik di komputer, ada yang mencari target lomba menulis terlebih dahulu, ada pula yang mempunyai banyak ide, namun susah menuliskannya sebelum berdiskusi. Nah, saya juga punya tips sendiri untuk memulai menulis. Inilah cara yang kerap kali saya terapkan ketika memulai menulis. a. Menuliskan target Menurut pengalaman saya, inilah cara yang paling ampuh untuk memulai menulis, terutama untuk penulis pemula. Dengan menuliskan target, maka secara tidak langsung akan memaksa dan membiasakan diri kita untuk menulis. Saya biasanya menulis target menulis terdekat di buku khusus untuk beberapa bulan ke depan. Apa yang saya tulis ialah da...

Profil Singkat Eka Imbia Agus Diartika untuk FIM 21

Kolaborasi tentunya menjadi hal mutlak agar kita dapat berkembang. Menjadi bagian dari Forum Indonesia Muda (FIM) ialah mimpi saya sejak 2 tahun yang lalu, 2017. Pada tahun tersebut, saya sudah mendaftarkan diri pada FIM 19, namun sayangnya, saat itu masih terhalang jarak karena saya masih berada di Malaysia dalam program PPL Internasional. Tahun ini, saya kembali membulatkan tekad untuk bisa menjadi bagian dari keluarga FIM. Untuk menjadi bagian dari FIM, tentunya dibutuhkan persiapan yang sangat matang. Di balik kegagalan saya untuk menjadi bagian dari FIM tahun 2017, saya percaya bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk terus menggali potensi yang saya miliki dan terus memperbaiki diri, sehingga untuk FIM 21 ini saya memilih jalur Young Expert. Terlahir di sebuah kabupaten kecil di Jawa Timur, yaitu Trenggalek, menjadikan saya terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Sejak kecil, kedua orangtua saya selalu menanamkan arti perjuangan. Ayah selalu membiasakan saya untuk bekerja ke...

KERJAKAN SESUATU YANG BERMANFAAT

Bismillah. Sahabat, marilah sejenak mengingat-ingat segala hal yang telah kita lakukan hari ini. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kita semua tahu, waktu yang telah berlalu tak akan mungkin bisa kembali. Tak mungkin bisa berulang. Dan apapun yang telah kita lakukan, semua pasti diawasi oleh-Nya. Tiada lekang oleh penilaian-Nya, dan semuanya pasti akan dimintai pertanggungjawaban kelak. Lalu, hal apakah yang telah kita perbuat hari ini? Apakah hal yang penuh kebermanfaatan ataukah sebaliknya? Apakah di sela waktu tersebut selalu terselip nama-Nya dalam dzikir kita? Apakah telah terbaca merdu kalam-Nya pada setiap waktu yang dianugerahkan-Nya? Apakah kita telah meninggalkan hal yang tak bermanfaat untuk setiap detiknya? Marilah kita bersama bermuhasabah. Atas setiap detik waktu yang diberi. Atas setiap degup jantung yang berdetak. Atas setiap nafas yang berhembus. Karena semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya. Marilah kita manfaatkan segala kesempatan yang ad...