Bismillahhirrahmanirrahiim. Izinkan aku bercerita. Ini tentang lika-liku
perjalanan menghadapi tugas akhir (red: skripsi). Karenanya aku belajar tentang
banyak hal, mulai dari bagaimana cara mengatur skala prioritas, menjaga sikap,
hingga bagaimana menata hati agar bisa lapang dada dan menerima. Izinkan aku
berbagi kisah. Kisah ini ialah pengamalan untuk dikenang sekaligus dijadikan
pelajaran. Aku yakin, setiap orang pasti punya pengalaman masing-masing untuk
menyelesaikan tugas akhir yang menentukan kelulusan ini. Semua orang punya
ujian masing-masing, yang harus dihadapi dan ditakhlukkan. Semoga kisah ini bermanfaat
dan bisa diambil hikmahnya. Selamat menikmati bait drama kehidupan mahasiswa tingkat akhir.
Niatkan Ibadah
Pertamakali yang hendak kuceritakan ialah perkara niat. Mengapa niat? Karena
niat adalah penentu segalanya. Penentu keberhasilan suatu urusan. Penentu
diterimanya sebuah amalan. Maka, niat ialah hal penting yang harus ditekankan
sebelum melangkah pada sebuah proses. Dari Umar radhiyallahu
‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang
hanya mendapatkan sesuai niatnya.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam
Ahli Hadits).
Imam
Bukhari menyebutkan hadits ini di awal kitab shahihnya sebagai mukadimah
kitabnya, di sana tersirat bahwa setiap amal yang tidak diniatkan karena
mengharap Wajah Allah adalah sia-sia, tidak ada hasil sama sekali baik di dunia
maupun di akhirat. Al Mundzir menyebutkan dari Ar Rabi’ bin Khutsaim, ia
berkata, “Segala sesuatu yang tidak
diniatkan mencari keridhaan Allah ‘Azza wa Jalla, maka akan sia-sia”.
Maka,
mengerjakan skripsi pun perlu diniatkan secara benar. Skripsi untuk apa? Banyak
orang bilang, skripsi hanyalah urusan dunia yang menentukan kelulusan. Ya,
benar. Skripsi hanya urusan dunia. Namun, mengerjakannya ialah sebuah
kewajiban, sebuah tuntutan dalam rangka thalabul
ilmi. Maka, meskipun skripsi tidak ada kaitannya dengan ibadah fardhu,
namun ketika kita meniatkan dalam rangka menuntut ilmu karena perintah Allah,
serta menjalankannya penuh keikhlasan, insya Allah akan mendapatkan pahala dan
menjadi jalan kita menuju surga-Nya Allah.
“ Barangsiapa
menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mempermudah baginya jalan menuju
surga” (H.R Muslim)
Allah
sangat mencintai orang yang berilmu dan yang mengamalkan ilmunya dengan penuh keikhlasan. Maka,
skripsi ialah salah satu bentuk pengamalan ilmu yang kita dapatkan selama duduk
di bangku perkuliahan supaya memberi kebermanfaatan dalam bentuk karya tulis.
Selamat menata niat. Niatkan skripsi untuk ibadah karena Allah, bukan hanya untuk
memenuhi tugas akhir. Bukan hanya untuk lulus dan wisuda. Dengan demikian,
ketika kita futur dalam
mengerjakannya, maka niat yang telah kita tanamkan yang akan menguatkannya.
Luvv luvv
BalasHapusJazaakillah mbak ekaa
waiyyaki jazakillah. Semangat nyekripsi adekcu
Hapus