Tersebab “lillah”, berhargalah semua lelah
Tersebab “ma’allah”, sederhanalah segala masalah
Tersebab “ilallah”, ringanlah setiap langkah
(Salim A.Fillah)
Sahabatku,
pernahkah kita mengeluh atas amanah yang dihadirkan untuk kita? Pernahkah kita
lebih memilih mundur dari pada harus menjalani liku dakwah yang telah menjadi
tugas kita?
Sahabatku,
kurasa memang setiap dari kita pernah sekali, dua kali merasakan hal itu.
Terkadang, ketika tugas dakwah terasa berat, sering kali kalimat keluhan keluar
dari mulut kita. Namun, kembalikan lagi pada alasan dan tujuan awal kita dalam
berdakwah. Setiap kali kita ingin menyerah, maka alasan dan tujuan itulah yang
akan menguatkan kita untuk tetap bertahan dalam jalan dakwah yang telah kita
pilih.
Sebagaimana
hidup, dakwah pun juga pilihan. Jika kita gugur sekalipun dalam dakwah ini,
dakwah tak akan pernah berhenti. Bahkan, akan tumbuh benih-benih baru yang
terus siap berdakwah. Sekarang tinggal diri kita sendiri, apakah kita akan
mengambil bagian dari jalan dakwah itu atau tidak?
Memang
dakwah itu berat. Dakwah banyak tantangannya. Banyak hal yang harus
dikorbankan. Waktu kita bersenang-senang akan berkurang. Jatah tidur kita akan berkurang. Kita akan
lebih banyak memikirkan orang lain yang menjadi objek dakwah kita. Kita akan
lebih menguras tenaga demi kebaikan umat. Namun, bukankah Islam mengajarkan
kita untuk menjadi orang yang bermanfaat? Ya, salah satu cara untuk memberi
manfaat kepada saudara kita ialah dengan mendakwahkan kebaikan.
Maka,
sudah saatnya kita hidupkan kembali cahaya dakwah dalam jiwa kita. Bertahanlah
dengan jalan dakwah ini. Kuatlah. Amanah tak akan pernah salah memilih pundak.
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah,
niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (QS.
Muhammad:7)
sukak banget dengan ni postingan :)
BalasHapushehe makasih.. 😄
Hapus:")
BalasHapus:) jazakillah sdh berkunjung hehe
HapusJadi iri aq nduk
BalasHapusIri pripun mbak/mas?😄
HapusWaah mbak eka nampar banget :")
BalasHapusLho, aku ndak berniat menampar lho dik wkwk
Hapus