Mimpi ialah kata yang sarat akan
makna. Makna yang hakikatnya bebas didefinisi. Bebas dimaknai oleh setiap jiwa
yang mempunyai mimpi. Sedetail pelangi yang mencipta warna. Mencipta keindahan
di sela rinai hujan yang jatuh beriringan. Itulah mimpi-mimpi kita. Semakin
bervariasi, maka akan semakin menawan. Tentunya setiap orang memiliki mimpi,
meskipun dengan mimpi yang berbeda-beda. Setiap orang berhak membebaskan
mimpinya mengudara dan mengejarnya. Kita bebas melukis mimpi. Tak ada batas.
Ratusan, ribuan, bahkan jutaan mimpi pun tak ada yang berhak memberi batas.
Mimpi erat kaitannya dengan
kesuksesan. Kesuksesan yang kita raih tentunya tergantung pada seberapa berani
kita menggambar dan menerbangkan mimpi-mimpi kita. Kalian tahu siapa Khalid Bin Walid? Pahlawan perang
Yarmuk dan panglima perang termasyhur dalam sejarah Islam ternyata menjadi
orang paling sukses. Kesuksesan Khalid membawa panji-panji kemenangan Islam
bukan datang secara tiba-tiba. Kemenangan dalam perang Yarmuk, boleh jadi
sebuah puncak dari kegemarannya bermain perang-perangan saat masa kanak-kanak
dan remaja di lembah Yarmuk. Luar biasa, bukan?
Sebagaimana kita, tentunya kita punya mimpi. Sebagai seorang mahasiswa, di
antara kita tentu saja punya mimpi menjadi mahasiswa yang berprestasi, bukan?
Meskipun pandangan berprestasi itu berbeda-beda. Ada yang berpendapat bahwa
mahasiswa yang berprestasi ialah mahasiswa yang rajin kuliah, IPK cumlaude, maupun yang mampu meraih
banyak penghargaan. Ada juga yang mengatakan jikalau mahasiswa berprestasi
adalah mahasiswa yang aktif organisasi, menjadi aktivis rohis, serta banyak
relasi dan pengalaman. Bagi saya, semua pandangan itu benar, tergantung pribadi
setiap mahasiswa dalam menyikapinya.
Berbicara tentang mimpi, saya punya sedikit
kisah, yang ingin kubagikan untuk sahabatku. Perjalanan
mencapai mimpi ini tentunya bukanlah perjalanan yang singkat. Tentunya ada fase
yang harus kita selesaikan satu persatu. Terkadang ketika bermimpi, disana akan
banyak pilihan yang harus segera kita tentukan. Satu persatu kisah akan
mewarnai perjalanan kita dalam meretaskan mimpi. Ujian adalah warna dalam
menggapai mimpi. Perjuangan adalah rasa yang akan membingkai setiap langkah
kaki kita untuk mengubah mimpi menjadi nyata.
Maka ketika
kita bermimpi, kita pun perlu menyertainya dengan alasan yang jelas. Karena
suatu saat ketika kita lelah, alasan itulah yang akan membuat kita akan tetap
setia bertahan. Alasan itulah yang akan membuat kita kuat dalam memperjuangkan
mimpi kita. Membuat ghirah semakin membara.
Dari mimpi, aku bersiap untuk mengukir kisah. Bersiap membuat deret
cerita yang nantinya bisa kukenang. Bisa kuceritakan kepada saudara, teman,
maupun anakku nantinya. Memenuhi perintah Allah untuk menuntut ilmu. Mencoba
untuk mengukir senyuman di wajah kedua orang tuaku. Ketika ada kesempatan, walaupun sekecil apapun kesempatan untuk
merealisasikan mimpi itu, maka segeralah mengambil kesempatan itu. Sebagaimana
firman Allah dalam QS. Ar-Ra’d:11:“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri.”
Maka, melangitlah dalam bermimpi. Mendesain pelangi mimpi. Menciptakan warna di setiap uraian mimpi. Lalu,
menenggelamkan diri pada setiap mimpi yang kita ikrarkan. Tulislah mimpi itu,
sebanyak-banyaknya dan kita akan mengetahui betapa hebatnya mimpi itu. Kita
akan temui, bahwasanya suatu saat nanti mimpi kita telah tiada, karena telah
menjadi nyata. Tegarlah dalam menggapainya, segigih batu karang menahan terjangan gelombang.
Berdoalah hingga lelah dan kita akan tahu bagaimana takdir Allah bekerja terhadap perubahan diri kita. Bagaimana Allah merealisasi mimpi
kita. Kita akan buktikan bagaimana kehebatan mimpi.
Teruslah bermimpi. Agar perjalanan mimpi tidak akan pernah berhenti, hingga
tiba saatnya nanti.
Komentar
Posting Komentar