Yey, Kali Ini Aku Berhasil

             “Yey, kali ini aku berhasil”, batinku dalam hati. Kemarin, entah mengapa waktu mengajar les privat aku ikut-ikutan terbawa emosi karena muridku yang badmood wkwk. Aku pun mencoba mencari cara, bagaimana bisa meminimalisir badmoodnya dan dia mau belajar dengan baik. Ya, akhirnya aku memutuskan untuk bersikap cuek ke dia hehe, kalau dalam istilah di Biologi, ini menggunakan cara negative feedback, hehe. Entahlah, itu pokoknya.
Tak seperti biasanya. Biasanya aku yang ramah menanyakan ke dia, “Dek, nanti les jam berapa?”, kali ini aku belum sempat menghubunginya. Eh, tumben sekali, adik itu menghubungi saya duluan, “Mbak, nanti lesnya malam saja, ya. Kalau sore saya capek. Semoga nanti tidak badmood lagi”, ucapnya. Karena saya sudah berniat ingin bersikap cuek padanya, yang biasanya saya suka chatting pakai emot-emot yang menyenangkan, kali ini tidak. Kujawab pesan itu dengan singkat, “Ok. Jam 8 ya”. Diapun membalas, “Iya, Mbak”.
Akhirnya saya pun berangkat mengajar privat, tempatnya di Ma’had. Sewaktu saya datang, dia masih ta’lim di masjid seusai shalat Isya’. Selang beberapa saat, dia pun muncul dari balik pintu dengan wajah yang lebih ceria dari pada kemarin. Dia pun langsung bersalaman denganku, sambil berucap, “Maaf, ya Mbak untuk kemarin”. Wah, senang sekali rasanya, dia sudah tidak badmood lagi. Hehe. Yey, kali ini aku berhasil. Dengan bersikap dingin ke dia, akhirnya dia menyadari sikapnya yang kemarin itu hehe.
Malam itu pun, dia sangat semangat belajar. Dia menyelesaikan menggambar telinga, sedikit memberi warna pada gambarnya, dan menuliskan keterangannya. Dia pun sangat tertarik dalam belajar, membaca materi baru, sembari saya berikan penjelasan. Dalam belajar, dia punya ciri khas, yaitu di setiap menulis pastilah menggunakan bolpen warna-warni, begitu rapi. Aku kalah dengannya, yang menulis dengan huruf miring kanan, miring kiri, jauh dari kata rapi wkwk.
Saya tak sepenuhnya menyalahkan dia yang terkadang tak begitu semangat belajar. Wajar saja, karena pulang sekolah sudah jam 3 sore. Sehabis itu, ada shalat, makan, dan ta’lim. Belum lagi, kalau ada belajar tambahan, pasti capek untuk ukuran anak MTs. Sama halnya dengan kita, yang terkadang juga capek hehe. Namun, tetap saja, sebagai guru haruslah bisa menyemangati siswa untuk bisa belajar dengan baik. Jika memang mereka ingin istirahat, alangkah baiknya diizinkan untuk beberapa saat, kemudian kembali kepada fokus awal.
Mengajar ialah seni. Setiap guru punya cara dalam mendidik siswanya. Mengajar bukan hanya tentang materi, namun membentuk pribadi. Dengan cara membuatnya sadar akan kesalahan dirinya, juga termasuk proses dalam belajarnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

Berbagi Kebaikan dengan Caraku (Eka Imbia Agus Diartika)

Mengapa Anak Perlu Belajar dari Alam Sekitar?