Postingan

Melibas Beragam Penyakit Era Modern dengan Puasa

Tulisan ini mendapatkan Juara 1 lomba esai Oleh: Eka Imbia Agus Diartika S2 Pendidikan Biologi Penyakit Era Modern Mengecam Masyarakat Seketika saya teringat ucapan dosen saya ketika menjelaskan materi pada perkuliahan Fisiologi Lanjut, “Orang sekarang meninggalnya keren-keren. Sebabnya macam-macam, mulai dari diabetes mellitus, hipertensi, hingga jantung koroner”. Beragam penyakit yang dulunya identik diderita oleh masyarakat perkotaan yang berduit, sekarang juga mulai mewabah pada masyarakat pedesaan. Tak ayal, seiring dengan kemajuan tekonologi, maka gaya hidup pun juga banyak berubah. Era modern rupanya membuat tubuh malas bergerak. Masyarakat modern cenderung memanfaatkan teknologi untuk sekadar membeli makanan ataupun minuman. Masyarakat juga cenderung naik sepeda motor atau mobil hanya untuk pergi ke tempat yang tak begitu jauh. Selain menambah polusi udara yang buruk bagi sistem pernafasan, hal ini menyebabkan tubuh kurang gerak dan olahraga, sehingga sistem imunitas tubuh ju...

Kajian Revolusi Mental Ditinjau Dari Al-Quran Dan As-Sunnah Untuk Membangkitkan Ghirah Dakwah IMM Di Era Millenial

Oleh: Eka Imbia Agus Diartika Universitas Negeri Malang Prolog: Bahaya Revolusi Mental Tanpa Mengenal Pondasi Revolusi mental menjadi bahasan yang cukup vital pada era ini. Bahkan, akhir-akhir ini kalimat revolusi mental sering didengungkan oleh para petinggi negara. Revolusi mental berarti perubahan besar yang terjadi  pada mental. Mental memiliki arti yang cukup luas, menyangkut masalah karakter, sikap, watak, maupun perkembangan intelektual dan emosional seseorang. Jika pada zaman kemerdekaan Indonesia kita mengenal tokoh revolusioner seperti Ir.Soekarno, maka jauh sebelum zaman itu telah muncul tokoh revolusioner hebat di Indonesia, salah satunya yaitu KH. Ahmad Dahlan. Beliau melakukan revolusi mental melalui gerakan ijtihad dan tajdid yang dikemas dalam amar ma’ruf nahi munkar untuk menggiring mental kaum muslim agar terbebas dari kejumudan.  Pada era ini kita tengah dihadapkan pada berbagai macam isu revolusi, dimana sangat penting untuk dikaji pondasi revolusi itu sen...

Perempuan Menanam: Ikhtiar untuk Menjaga Ketahanan Pangan Nasional

Oleh: Eka Imbia Agus Diartika (PDNA Kabupaten Trenggalek) Tulisan ini mendapatkan Juara 2 Lomba Menulis Esai Milad Nasyiatul Aisyiyah tingkat Nasional Ancaman Krisis Pangan “Krisis pangan melanda dunia. Bahkan, beberapa negara terancam kelaparan”, begitulah laporan FISN (2020) pasca pandemi Covid-19 ini. Pasalnya, sekalipun pasokan pasar internasional telah memenuhi dari segi kuantitas, namun gangguan pada rantai pasokan dan distribusi masih menjadi masalah utama (Schmidhuber, 2020; FAO, 2020). Beberapa negara sengaja menghentikan kegiatan ekspor untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri (Koran Jakarta, 2020), sehingga negara yang tak dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri akan terancam krisis pangan. Terlebih Indonesia, bahkan sebelum munculnya Covid-19 ini, ketahanan pangan telah lama menjadi sumber kekhawatiran. Sebab, Indonesia masih sangat tergantung dengan impor bahan pokok dari negara lain. Salah satu komoditas pangan dengan jumlah impor tinggi adalah sayuran. Impor ...