1. Bagaimana cara untuk mulai menulis ? Apabila ditanya cara untuk memulai menulis, tentunya ini bukanlah hal yang terlalu teoritis. Setiap penulis punya cara tersendiri untuk memulai menulis dan mungkin cara mereka juga berbeda-beda. Ada yang memulai dengan menuliskan idenya di kertas dan membuat kerangkanya, ada yang langsung mengetik di komputer, ada yang mencari target lomba menulis terlebih dahulu, ada pula yang mempunyai banyak ide, namun susah menuliskannya sebelum berdiskusi. Nah, saya juga punya tips sendiri untuk memulai menulis. Inilah cara yang kerap kali saya terapkan ketika memulai menulis. a. Menuliskan target Menurut pengalaman saya, inilah cara yang paling ampuh untuk memulai menulis, terutama untuk penulis pemula. Dengan menuliskan target, maka secara tidak langsung akan memaksa dan membiasakan diri kita untuk menulis. Saya biasanya menulis target menulis terdekat di buku khusus untuk beberapa bulan ke depan. Apa yang saya tulis ialah da...
Sewaktu aku masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), aku terkenal di kalangan temanku sebagai seorang yang pendiam dan pemalu. Pantas saja mereka menganggap demikian. Pasalnya, meskipun aku termasuk bintang kelas, namun ketika aku presentasi atau bercerita di depan kelas, hampir selalu aku kikuk, tersenyum, dan tertawa tidak jelas. Terlihat begitu aneh ketika harus berbicara di depan umum. Begitulah, ekspresi dari rasa tidak percaya diriku. Sungguh, aku ingin tertawa ketika mengingat kekonyolan masa-masa itu. Lambat laun, aku mulai berproses. Mencoba belajar untuk menumbuhkan kepercayaan diri ketika berkomunikasi dengan orang lain. Aku mulai memberanikan diri mengikuti lomba kepenulisan dan juga bergabung dalam ekskul Karya Ilmiah Remaja (KIR). Tak disangka-sangka, puisi pertama yang kulombakan masuk dalam kategori pemenang. Begitu pula, karya tulis yang kususun bersama timku juga mendapatkan penghargaan setelah kami berjuang habis-habisan untuk mempersiapkan. Kami pun ...
Ibu saya pernah bercerita, ketika masa kecil, saya bersama adik dan teman-teman sering bermain di luar dari pada di dalam rumah, seperti bermain di pasir, di sawah, di sungai, dan juga ikut berkebun. Bahkan sampai sekarang pun saya masih mengingat momen-momen itu, ketika saya pergi ke hutan sambil mencari buah ketapang, buah salam, dan daun melinjo. Saya juga masih mengingat ketika saya beramai-ramai dengan teman-teman mencari wahana berenang gratis, yaitu di sungai. Saya merasa sangat bahagia ketika banyak mengeksplorasi alam sekitar dengan sepuasnya. Sayangnya, apa yang saya alami di masa lalu mungkin tidak dialami oleh semua anak di saat ini. Anak-anak saat ini banyak yang lebih tertarik bermain gadget. Menurut BPS (2022), 33,44% anak usia dini di Indonesia menggunakan gadget, dengan rincian 25,5% anak berusia 0-4 tahun dan 52,76% anak berusia 5-6 tahun. Pada tahun 2020, American Academy of Child and Adolescent Psychiatry melaporkan bahwa anak-anak berusia 8 hingga 12 tahun di Ameri...
Komentar
Posting Komentar