Waktuku Sia-Sia

Hampir seharian ini waktuku habis untuk merenung. Merenungi tentang "apa tujuan hidupku?"

Kadang, waktuku habis sia-sia, hanya untuk overthinking, memikirkan hal yang seharusnya tidak perlu dipikirkan.

Kadang, waktuku habis untuk membanding-bandingkan dengan orang lain, merenungi setiap komentar orang lain yang tak sepenuhnya ada manfaat untukku. Hanya buang-buang waktu.

Kadang pula, aku hanya sibuk melihat kesuksesan orang lain. Ada teman yang sudah hafal 10 juz, aku iri. Ada teman yang pandai dalam mengajarkan Al-Qur'an, aku pun iri. Tapi sayang, hanya sekadar iri. 

Tak jarang berujung pada keinginan dan cita-cita untuk menjadi seperti itu pula. Namun, seringkali hanya berujung pada keinginan, tidak ada ambisi dan usaha untuk mencapainya dengan kesungguhan.

Atau bahkan, aku tiba-tiba merasa insecure, tidak percaya diri. Belum mencoba, sudah berkata, "Ah, aku tidak bisa. Ini sulit bagiku".

Waktuku habis untuk hal-hal demikian. Hingga aku tak banyak berkembang karena hanya sibuk dengan pikiran sendiri.

Kali ini aku mulai menyadari. Perlahan, aku ingin berubah dari kesia-siaan tersebut. Bukankah orang yang beruntung adalah orang yang tidak menyia-nyiakan waktunya? Karena mereka punya target yang jelas, yaitu mencapai ridha Allah untuk mencapai kemenangan (Surga Firdaus).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

Berbagi Kebaikan dengan Caraku (Eka Imbia Agus Diartika)

Mengapa Anak Perlu Belajar dari Alam Sekitar?