Menilik Pesona Kawah Putih, Ciwidey, Bandung bersama Kawan PERMATA

            
             (4/12/2016) Akhirnya, serangkaian perjalanan kami berlabuh di Kawah Putih. Sebuah wisata alam di area Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, kurang lebih sekitar 50 km arah selatan Kota Bandung. Kawah Putih merupakan sebuah danau yang terbentuk akibat dari letusan Gunung Patuha, berada di kawasan pegunungan yang mempunyai ketinggian lebih dari 2.400 mdpl. Sesuai dengan namanya, tanah di kawasan ini berwarna putih akibat dari pencampuran unsur belerang. Selain tanahnya yang berwarna putih, air danau kawasan ini juga berwarna putih kehijauan dan dapat berubah warna sesuai kadar belerang, suhu, dan cuaca.1
                Untuk bisa mengunjunginya, kami cukup menyediakan uang sekitar 30 ribu sebagai tiket masuk. Bagi pengunjung yang tidak membawa kendaraan pribadi, telah disediakan mobil sebagai jasa angkutan menuju puncak kawah. Mulai memasuki area Kawah Putih, kami diajak menelusuri hutan, dengan jalanan naik turun khas pegunungan. Kami menembus jalanan yang mulai tertutup kabut putih. Sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya kami bisa mencapai puncak kawah.
           Semilir angin khas pegunungan mulai terasa. Seketika, tubuh dibuat menggigil dengan hawa dinginnya. Suhu udara di kawasan Kawah Putih sekitar 8-22 derajat Celcius. Bau khas belerang pun mulai menusuk hidung. Terlihat beberapa penjual menawarkan masker. Semakin mendekat ke pusat kawah, kami seolah dibawa pada suasana pegunungan berapi yang baru saja meletus, meluapkan lava dengan suasana dipenuhi kabut putih. Kami pun merasa seolah dibawa pada atmosfer salju di musim dingin. Menikmati tegakan batang pohon kering di sisi kawah. Bau khas belerang semakin menusuk. Samar-samar, terdengar himbauan dari petugas supaya menjaga diri di sekitar kawah dan memberi batas waktu sekitar 15 menit. Beberapa saat kemudian, kami pun meninggalkan pusat kawah.
           Kawah Putih adalah salah satu destinasi wisata alam di Kota Bandung yang layak dikunjungi. Apalagi, ketika berkunjung kesana dengan orang-orang yang istimewa. Karena suatu hal yang istimewa dari perjalanan bukan hanya tentang dimana kami berkunjung, namun dengan siapa pula kami berkunjung. Berkunjung dengan kawan yang istimewa, yang baru bersua sekitar 2 bulan yang lalu. Kawan PERMATA, begitulah kami menyebutnya. Kawan mahasiswa yang mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Nusantara dari 4 daerah yang berbeda, yaitu Makassar, Malang, Lampung, dan Kalimantan.

Identitas
Nama: Eka Imbia Agus Diartika
Pekerjaan: Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Malang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Tentang Kepenulisan

Berbagi Kebaikan dengan Caraku (Eka Imbia Agus Diartika)

Mengapa Anak Perlu Belajar dari Alam Sekitar?